Menhan Sergei Shoigu: Kemenangan Rusia atas Ukraina Tak Terelakkan
Sabtu, 31 Desember 2022 - 19:21 WIB
MOSKOW - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu mengatakan kemenangan militernya atas Ukraina tak terelakkan saat dia memuji kepahlawanan tentaraMoskow dalam pesan video Tahun Baru 2023.
Soigu, yang telah banyak dikritik oleh suara-suara pro-perang di Rusia karena kegagalan pasukan Moskow medan perang Ukraina selama kampanye militer 10 bulan, mengatakan situasi di garis depan tetap sulit dan mencerca Ukraina dan Barat karena mencoba mengekang Rusia.
“Kami menyambut Tahun Baru dalam situasi politik-militer yang sulit,” kata Shoigu.
"Pada saat ada orang yang mencoba menghapus sejarah gemilang dan pencapaian besar kita, menghancurkan monumen pemenang atas fasisme, menempatkan penjahat perang di atas tumpuan, membatalkan dan menodai segala sesuatu yang berbau Rusia," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (31/12/2022).
Dengan pertempuran berdarah yang sedang berlangsung di garis depan 1.000 kilometer (600 mil), dan Rusia tidak mendapatkan keuntungan teritorial apa pun sejak bulan-bulan pertama perang, Shoigu memberi tahu tentara Rusia: "Kemenangan, seperti Tahun Baru, tidak terelakkan."
Shoigu juga memuji "tindakan abadi, keberanian tanpa pamrih, dan kepahlawanan" yang ditunjukkan oleh pasukan Rusia yang memerangi apa yang disebutnya "neo-Nazisme dan terorisme".
Kiev dan Barat telah menolak pernyataan Rusia bahwa pasukan Moskow memerangi "Nazi" di Ukraina sebagai dalih tak berdasar atas upaya Presiden Vladimir Putin untuk merebut wilayah dan menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam agresi yang tidak beralasan.
Moskow mengharapkan kemenangan cepat dalam apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus", tetapi semangat perlawanan Ukraina dan bantuan senjata Barat senilai miliaran dolar telah membantu Kiev mengubah gelombang perang dan melakukan serangkaian serangan balasan yang menakjubkan.
Ukraina kini telah merebut kembali lebih dari setengah wilayah yang diduduki oleh Rusia selama minggu-minggu pertama invasi.
Soigu, yang telah banyak dikritik oleh suara-suara pro-perang di Rusia karena kegagalan pasukan Moskow medan perang Ukraina selama kampanye militer 10 bulan, mengatakan situasi di garis depan tetap sulit dan mencerca Ukraina dan Barat karena mencoba mengekang Rusia.
“Kami menyambut Tahun Baru dalam situasi politik-militer yang sulit,” kata Shoigu.
"Pada saat ada orang yang mencoba menghapus sejarah gemilang dan pencapaian besar kita, menghancurkan monumen pemenang atas fasisme, menempatkan penjahat perang di atas tumpuan, membatalkan dan menodai segala sesuatu yang berbau Rusia," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (31/12/2022).
Dengan pertempuran berdarah yang sedang berlangsung di garis depan 1.000 kilometer (600 mil), dan Rusia tidak mendapatkan keuntungan teritorial apa pun sejak bulan-bulan pertama perang, Shoigu memberi tahu tentara Rusia: "Kemenangan, seperti Tahun Baru, tidak terelakkan."
Shoigu juga memuji "tindakan abadi, keberanian tanpa pamrih, dan kepahlawanan" yang ditunjukkan oleh pasukan Rusia yang memerangi apa yang disebutnya "neo-Nazisme dan terorisme".
Kiev dan Barat telah menolak pernyataan Rusia bahwa pasukan Moskow memerangi "Nazi" di Ukraina sebagai dalih tak berdasar atas upaya Presiden Vladimir Putin untuk merebut wilayah dan menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam agresi yang tidak beralasan.
Moskow mengharapkan kemenangan cepat dalam apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus", tetapi semangat perlawanan Ukraina dan bantuan senjata Barat senilai miliaran dolar telah membantu Kiev mengubah gelombang perang dan melakukan serangkaian serangan balasan yang menakjubkan.
Ukraina kini telah merebut kembali lebih dari setengah wilayah yang diduduki oleh Rusia selama minggu-minggu pertama invasi.
(min)
tulis komentar anda