Vladimir Putin Disebut Miliki Rp3.110 Triliun, Ini 3 Teori Dirinya Kumpulkan Kekayaan

Jum'at, 30 Desember 2022 - 15:20 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin disebut sangat kaya dengan memiliki kekayaan lebih dari Rp3.110 triliun. Ada tiga teori tentang sang presiden mengumpulkan kekayaan. Foto/REUTERS
MOSKOW - Ketika Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari, mata dunia tertuju pada Presiden Vladimir Putin . Pemimpin Kremlin ini dilaporkan sangat kaya, namun tidak semua asetnya tertulis.

Pertanyaan atas kekayaan pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin muncul ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan rencana untuk menjatuhkan sanksi baru pada dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina, Luhansk dan Donetsk, beberapa bulan lalu.

Pengakuan kemerdekaan Luhansk dan Donetsk oleh Putin—yang sejak dua bulan lalu resmi bergabung dengan Federasi Rusia—mendorong Biden untuk mengumumkan penerbitan perintah eksekutif yang akan melarang investasi, perdagangan, dan pembiayaan baru oleh orang AS ke, dari, atau di dua wilayah tersebut.



Baca Juga: Delapan Pemimpin Dunia Terkaya Sejagat

Hal ini membawa fokus kembali ke kekayaan pribadi Presiden Rusia yang sangat besar, meskipun kekayaan bersihnya tidak pernah tertulis secara resmi.

Menurut data resmi Kremlin, Putin menghasilkan sekitar 8,6 juta rubel per tahun, tetapi menurut para ahli, angka itu jauh dari kekayaannya yang sebenarnya.

Pemimpin Rusia itu dilaporkan memiliki banyak rumah, armada kapal pesiar, mobil, dan bahkan istana rahasia senilai ratusan miliar dolar.

Mantan penasihat pemerintah Rusia Stanislav Belkovsky pernah memperkirakan kekayaan Putin bernilai sekitar USD70 miliar, sementara manajer hedge fund AS Bill Browder mengatakan kepada The Washington Post bahwa kekayaannya lebih dari USD200 miliar (lebih dari Rp3.110 triliun).

3 Teoris tentang Bagaimana Putin Menghasilkan Uang

Investigasi oleh Forbes mengungkap tiga teori utama tentang bagaimana Putin mengumpulkan kekayaannya yang bernilai miliaran dolar.

Satu teori berkaitan dengan seorang oligarki Rusia bernama Mikhail Khodorkovsky, yang pernah diyakini sebagai orang terkaya di Rusia dengan kekayaan diperkirakan USD15 miliar.

Pada tahun 2003, dia dipenjara atas tuduhan penipuan dan penggelapan pajak, tuduhan yang terus dia bantah.

Sudah diterima secara luas bahwa Putin berada di balik pemenjaraan Khodorkovsky, dengan penangkapannya terjadi hanya beberapa bulan setelah dia mengkritik pemimpin Rusia atas korupsi negara selama pertemuan.

Kekayaan Khodorkovsky dibekukan dan perusahaannya yang sangat sukses dibubarkan.

Browder yakin Putin mungkin telah menggunakan penangkapan ini untuk memutuskan kesepakatan dengan semua oligarki kaya Rusia lainnya.

"Kesepakatannya adalah, 'Anda memberi saya 50 persen dari kekayaan Anda dan saya akan membiarkan Anda menyimpan 50 persen lainnya'," kata Browder kepada Forbes.

"Jika tidak, dia akan mengambil 100 persen kekayaan Anda dan menjebloskan Anda ke penjara."

Browder menggambarkan Putin kepada Komite Kehakiman Senat AS pada 2017 sebagai "salah satu orang terkaya di dunia".

"Saya memperkirakan bahwa dia telah mengakumulasikan USD200 miliar keuntungan yang diperoleh secara tidak sah dari jenis operasi ini selama 17 tahun berkuasa," kata Browder.

Teori kedua adalah bahwa Putin menumbuhkan kekayaannya dengan menggunakan pengaruh pemerintahnya untuk membantu teman dekat dan keluarganya mendapatkan uang.

Menurut laporan Forbes, Putin memberikan orang-orang kaya pengaruh di lingkaran dalamnya kemudian orang-orang kaya itu menawarinya uang tunai atau saham di perusahaan sebagai hasil dari bantuannya.

Banyak teman masa kecil pemimpin Rusia dan sekutu dekatnya telah memperoleh banyak kekayaan selama bertahun-tahun.

Misalnya, mantan menantu laki-lakinya; Kirill Shamalov, menjadi miliarder pada usia 34 tahun setelah diizinkan meminjam uang dari perusahaan perbankan swasta Gazprombank sehingga dia dapat membeli 17 persen saham di perusahaan Sibur dari salah satu teman Putin, Gennady Timchenko.

Salah satu teman Putin lainnya, Arkady Rotenbergm menerima lebih dari USD7 miliar dalam berbagai kontrak negara menjelang Olimpiade Sochi 2014.

Teori ketiga dan terakhir, menurut Forbes, dikenal sebagai "Model Bluster".

Teori ini mengeksplorasi kemungkinan bahwa Putin sebenarnya tidak memiliki kekayaan misterius dalam jumlah besar dan, sebaliknya, hanya suka orang mengira dia memilikinya.

Kolumnis Bloomberg Leonid Bershidsky berpendapat bahwa Presiden Rusia sebenarnya tidak membutuhkan kekayaan pribadi ketika dia memegang kekuasaan seperti itu.

“Dia memiliki seluruh negara siap sedia,” tulis Bershidsky pada 2013.

“Putin cukup menjentikkan jarinya, dan perusahaan milik negara akan menyerahkan aset kepada teman-temannya dengan harga murah. Bisikan darinya, dan pengusaha swasta yang kaya akan menyumbang untuk perbaikan mewah kediaman presiden," paparnya.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More