Putin Larang Jual Minyak ke Negara yang Berlakukan Batas Harga
Rabu, 28 Desember 2022 - 05:30 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit yang melarang penjualan minyak ke negara yang memberlakukan batas harga. Ini adalah langkah balasan terhadap batas harga atas ekspor minyak yang diberlakukan oleh Uni Eropa (UE), negara-negara G7, dan Australia, yang mulai berlaku awal bulan ini.
Keputusan presiden Rusia itu juga melarang pengiriman jika kontrak secara langsung atau tidak langsung menentukan batasnya.
Menurut keputusan yang dipublikasikan di situs web pemerintah, larangan pasokan minyak sebagai tanggapan atas pembatasan harga berlaku mulai 1 Februari 2023 dan berlaku hingga 1 Juli 2023. Tanggal efektif larangan pasokan produk minyak bumi akan ditentukan kemudian oleh pemerintah Rusia.
"Presiden dapat memberikan izin khusus untuk pasokan minyak dan produk minyak yang dilarang oleh pagu harga," menurut keputusan tersebut seperti diikutip dari Russia Today, Rabu (28/12/2022).
Kementerian Energi Rusia akan memantau kepatuhan terhadap perintah Putin tentang tindakan pembalasan itu.
Batas harga USD60 per barel untuk ekspor minyak lintas laut Rusia diperkenalkan oleh UE, negara-negara G7, dan Australia pada 5 Desember lalu. Batas tersebut melarang perusahaan Barat menyediakan asuransi dan layanan lain untuk pengiriman minyak Rusia kecuali jika kargo dibeli pada atau di bawah harga yang ditetapkan.
Kremlin bersumpah untuk merespons tindakan tersebut dengan cara yang paling sesuai untuk kepentingan Moskow, memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan berdagang dengan negara-negara yang mendukung batas atas harga.
Wakil Perdana Menteri Aleksandr Novak mengatakan bahwa permintaan minyak Rusia masih tinggi meskipun ada sanksi terbaru terhadap ekspor negara tersebut.
"Dengan memberlakukan batasan harga, negara-negara Barat hanya akan memicu inflasi energi lebih lanjut karena pasokan yang langka," kata menteri, menambahkan bahwa Rusia memandang mekanisme non-pasar seperti itu tidak dapat diterima.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Keputusan presiden Rusia itu juga melarang pengiriman jika kontrak secara langsung atau tidak langsung menentukan batasnya.
Menurut keputusan yang dipublikasikan di situs web pemerintah, larangan pasokan minyak sebagai tanggapan atas pembatasan harga berlaku mulai 1 Februari 2023 dan berlaku hingga 1 Juli 2023. Tanggal efektif larangan pasokan produk minyak bumi akan ditentukan kemudian oleh pemerintah Rusia.
"Presiden dapat memberikan izin khusus untuk pasokan minyak dan produk minyak yang dilarang oleh pagu harga," menurut keputusan tersebut seperti diikutip dari Russia Today, Rabu (28/12/2022).
Kementerian Energi Rusia akan memantau kepatuhan terhadap perintah Putin tentang tindakan pembalasan itu.
Batas harga USD60 per barel untuk ekspor minyak lintas laut Rusia diperkenalkan oleh UE, negara-negara G7, dan Australia pada 5 Desember lalu. Batas tersebut melarang perusahaan Barat menyediakan asuransi dan layanan lain untuk pengiriman minyak Rusia kecuali jika kargo dibeli pada atau di bawah harga yang ditetapkan.
Kremlin bersumpah untuk merespons tindakan tersebut dengan cara yang paling sesuai untuk kepentingan Moskow, memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan berdagang dengan negara-negara yang mendukung batas atas harga.
Wakil Perdana Menteri Aleksandr Novak mengatakan bahwa permintaan minyak Rusia masih tinggi meskipun ada sanksi terbaru terhadap ekspor negara tersebut.
"Dengan memberlakukan batasan harga, negara-negara Barat hanya akan memicu inflasi energi lebih lanjut karena pasokan yang langka," kata menteri, menambahkan bahwa Rusia memandang mekanisme non-pasar seperti itu tidak dapat diterima.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)
tulis komentar anda