Tokyo Selidiki Keberadaan Kantor Polisi Rahasia China di Jepang
Jum'at, 23 Desember 2022 - 04:30 WIB
TOKYO - Pihak berwenang Jepang sedang menyelidiki laporan dari kelompok hak asasi manusia bahwa China telah mendirikan kantor polisi di Jepang, kata seorang juru bicara pemerintah, Kamis (22/12/2022). Sebelumnya, pemeriksaan serupa telah dilakukan oleh negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.
Seperti dilaporkan Reuters, Safeguard Defenders, sebuah kelompok hak asasi yang berfokus pada Asia yang berbasis di Spanyol, telah menerbitkan dua laporan sejak September yang menunjukkan bahwa otoritas China telah mendirikan 102 kantor polisi luar negeri di 53 negara, termasuk Jepang.
Pihak berwenang China telah menolak tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa fasilitas tersebut adalah pusat yang dikelola sukarelawan yang membantu warga memperbarui dokumen dan menawarkan layanan lain yang terganggu selama pandemi COVID.
"Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan saat kami mengklarifikasi situasinya," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers ketika ditanya tentang tanggapan pemerintah terhadap laporan tersebut.
Matsuno mengatakan sebelumnya, Jepang telah memberi tahu pihak berwenang China melalui saluran diplomatik bahwa “tidak dapat diterima jika ada aktivitas yang melanggar kedaulatan Jepang.”
Safeguard Defenders mengatakan dalam laporan bulan September, bahwa polisi dari kota Fuzhou di China telah mendirikan "stasiun layanan" di Tokyo. Kelompok tersebut mengindikasikan dalam laporan lanjutan bahwa China memiliki stasiun serupa lainnya di kota Nantong, Jepang.
Investigasi Jepang dilakukan setelah pemeriksaan serupa oleh pemerintah Barat terhadap laporan yang menuduh bahwa polisi China menargetkan warga negara China yang tinggal di luar negeri dan menekan beberapa orang untuk pulang untuk menghadapi tuntutan pidana.
Seperti dilaporkan Reuters, Safeguard Defenders, sebuah kelompok hak asasi yang berfokus pada Asia yang berbasis di Spanyol, telah menerbitkan dua laporan sejak September yang menunjukkan bahwa otoritas China telah mendirikan 102 kantor polisi luar negeri di 53 negara, termasuk Jepang.
Pihak berwenang China telah menolak tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa fasilitas tersebut adalah pusat yang dikelola sukarelawan yang membantu warga memperbarui dokumen dan menawarkan layanan lain yang terganggu selama pandemi COVID.
"Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan saat kami mengklarifikasi situasinya," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers ketika ditanya tentang tanggapan pemerintah terhadap laporan tersebut.
Matsuno mengatakan sebelumnya, Jepang telah memberi tahu pihak berwenang China melalui saluran diplomatik bahwa “tidak dapat diterima jika ada aktivitas yang melanggar kedaulatan Jepang.”
Safeguard Defenders mengatakan dalam laporan bulan September, bahwa polisi dari kota Fuzhou di China telah mendirikan "stasiun layanan" di Tokyo. Kelompok tersebut mengindikasikan dalam laporan lanjutan bahwa China memiliki stasiun serupa lainnya di kota Nantong, Jepang.
Investigasi Jepang dilakukan setelah pemeriksaan serupa oleh pemerintah Barat terhadap laporan yang menuduh bahwa polisi China menargetkan warga negara China yang tinggal di luar negeri dan menekan beberapa orang untuk pulang untuk menghadapi tuntutan pidana.
(esn)
tulis komentar anda