3 Hari Berturut-turut, Rusia Kerahkan Rudal Nuklir Yars yang Mampu Serang AS
Sabtu, 17 Desember 2022 - 00:39 WIB
"Saya yakin kita harus memiliki katalog di Staf Umum dan diperbarui setiap saat...Apakah itu nuklir...[atau tidak]," ujarnya.
"Jika itu bukan nuklir, Anda harus menghitung berapa banyak pembawa rudal, kapal, pesawat terbang, konstelasi satelit...dan [drone] jarak jauh yang dibutuhkan," paparnya.
"Dan serangan di London, aneh kedengarannya, akan menjadi peringatan pertama dan terakhir bagi [pengambil keputusan nyata] Washington."
Rusia diperkirakan memiliki rudal nuklir 173 Yars yang beroperasi, yang mampu menjangkau seluruh Eropa atau AS dengan masing-masing enam hulu ledak nuklir.
Rudal Yars adalah modifikasi dari sistem rudal Topol-M, dan pertama kali dikerahkan pada tahun 2009. Dalam latihan tempur Oktober lalu, Rusia mempraktikkan responsnya terhadap serangan nuklir Barat.
Namun, Yars bukan rudal nuklir paling modern Rusia. Senjata nuklir paling modern Rusia adalah rudal Sarmat 2, yang uji cobanya diawasi oleh Putin pada bulan April lalu.
Moskow mengeklaim bahwa Sarmat 2 dapat membawa hingga 15 hulu ledak nuklir yang dipasang pada kendaraan re-entry hipersonik Avangard yang baru, yang membawa mereka ke targetnya.
Pengerahan terbaru dari rudal strategis Yars di wilayah Tver, yang lebih dekat ke perbatasan NATO daripada pangkalan Kozelsky, terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskow bisa menggunakan senjata nuklir untuk merespons serangan terhadap Rusia.
Pengerahan rudal Yars selama tiga hari berturut-turut dilakukan menjelang Hari Pasukan Rudal Strategis Rusia pada hari Sabtu (17/12/2022).
"Jika itu bukan nuklir, Anda harus menghitung berapa banyak pembawa rudal, kapal, pesawat terbang, konstelasi satelit...dan [drone] jarak jauh yang dibutuhkan," paparnya.
"Dan serangan di London, aneh kedengarannya, akan menjadi peringatan pertama dan terakhir bagi [pengambil keputusan nyata] Washington."
Rusia diperkirakan memiliki rudal nuklir 173 Yars yang beroperasi, yang mampu menjangkau seluruh Eropa atau AS dengan masing-masing enam hulu ledak nuklir.
Rudal Yars adalah modifikasi dari sistem rudal Topol-M, dan pertama kali dikerahkan pada tahun 2009. Dalam latihan tempur Oktober lalu, Rusia mempraktikkan responsnya terhadap serangan nuklir Barat.
Namun, Yars bukan rudal nuklir paling modern Rusia. Senjata nuklir paling modern Rusia adalah rudal Sarmat 2, yang uji cobanya diawasi oleh Putin pada bulan April lalu.
Moskow mengeklaim bahwa Sarmat 2 dapat membawa hingga 15 hulu ledak nuklir yang dipasang pada kendaraan re-entry hipersonik Avangard yang baru, yang membawa mereka ke targetnya.
Pengerahan terbaru dari rudal strategis Yars di wilayah Tver, yang lebih dekat ke perbatasan NATO daripada pangkalan Kozelsky, terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskow bisa menggunakan senjata nuklir untuk merespons serangan terhadap Rusia.
Pengerahan rudal Yars selama tiga hari berturut-turut dilakukan menjelang Hari Pasukan Rudal Strategis Rusia pada hari Sabtu (17/12/2022).
tulis komentar anda