Terancam Rusia, Anggaran NATO Melonjak Lebih dari Seperempat

Kamis, 15 Desember 2022 - 07:28 WIB
Prajurit mengikuti latihan militer RAPID TRIDENT-2021 di Pusat Keamanan Penjaga Perdamaian Internasional Ukraina dekat Yavoriv di wilayah Lviv, Ukraina, 24 September 2021. Foto/REUTERS/Gleb Garanich
BRUSSELS - Negara-negara anggota NATO sepakat meningkatkan anggaran aliansi untuk tahun 2023 sebesar lebih dari 25%.

Blok militer mengumumkan peningkatan itu pada Rabu (14/12/2022). Aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) membenarkan langkah tersebut dengan mengacu pada konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.

Keputusan tersebut dimotivasi “kerusakan lingkungan keamanan” yang disebabkan krisis Ukraina, menurut pernyataan blok militer tersebut.



“Saya sangat menyambut baik kesepakatan anggaran sipil dan militer NATO untuk tahun 2023,” ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.



Dia menegaskan, “Hanya Amerika Utara dan Eropa, yang bekerja sama dalam NATO yang kuat, yang dapat menjaga satu miliar orang kita aman di dunia yang lebih berbahaya.”

Anggaran “sipil” telah ditetapkan menjadi 370,8 juta euro (USD396,1 juta), sedangkan pengeluaran militer ditetapkan mencapai 1,96 miliar euro.

Angka tersebut merupakan peningkatan tajam dibandingkan tahun 2022, masing-masing naik 27,8% dan 25,8%.

Anggaran itu mewakili pengeluaran organisasi itu sendiri, dengan bagian “sipil” yang mencakup "dana untuk personel, biaya operasi, dan pengeluaran program Markas Besar NATO dan Staf Internasionalnya."

Anggaran militer dimaksudkan untuk menutupi biaya “markas, misi, dan operasi Struktur Komando NATO di seluruh dunia.”

Elemen ketiga yang didanai secara umum, Program Investasi Keamanan NATO (NSIP), yang mencakup biaya konstruksi serta “investasi sistem komando dan kontrol,” juga mendapat dorongan.

Batas NSIP telah ditetapkan menjadi 1 miliar euro, mewakili peningkatan 26,6%.

Peningkatan tajam dalam pengeluaran untuk kegiatan yang didanai bersama blok itu terjadi karena beberapa negara anggota telah berjanji membelanjakan lebih banyak untuk pertahanan secara individual, mengutip kebutuhan mengisi kembali stok senjata, yang telah menipis dengan dukungan berkelanjutan untuk Kiev.

Mereka juga mengklaim perlunya meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi dugaan “ancaman Rusia.”

AS sendiri telah menyetujui anggaran yang memecahkan rekor sekitar USD848 miliar, dengan sekitar USD800 juta yang secara khusus dialokasikan untuk membantu Ukraina.

Rusia telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas blok NATO yang terus berkembang, ekspansi ke arah timur yang secara terbuka disebut Moskow sebagai ancaman utama bagi keamanannya.

“Ekspansi NATO tetap menjadi pendorong utama Barat dalam hubungan tidak hanya dengan Rusia, negara-negara pasca-Soviet, dan negara-negara bekas Pakta Warsawa, yang hampir semuanya diserap oleh aliansi, tetapi juga, secara umum, dalam hubungan dengan wilayah lain dunia,” ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pekan lalu.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More