Korupsi, Seorang Sheikh Sekaligus Putra Eks PM Kuwait Diburu
Jum'at, 10 Juli 2020 - 15:49 WIB
KUWAIT CITY - Kejaksaan Kuwait mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Sabah Jaber Al-Mubarak Al-Sabah (Sheikh Sabah) terkait kasus korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Sheikh Sabah adalah putra mantan perdana menteri (PM) Jaber Al-Mubarak Al-Hamad Al-Sabah.
Surat perintah penangkapan yang diumumkan Kementerian Dalam Negeri Kuwait telah mengejutkan publik karena Sheikh Sabah merupakan salah satu sheikh kerajaan yang paling menonjol dan kuat.
"Surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap Sabah Jaber Al-Mubarak dalam kasus 'Malaysian sovereign fund'," tulis kantor berita Al-Rai, kemarin (9/7/2020).
Skandal ini juga disebut menguntungkan mantan PM Malaysia Najib Razak. Media Turki, Anadolu, mengutip sumber yang terkait dengan penyelidikan mengatakan bahwa penyelidikan dimulai pada Kamis pagi. (Baca: Kejaksaan Malaysia Cabut Dakwaan Korupsi pada Aliansi Najib )
Selain Sheikah Sabah, surat perintah penangkapan juga ditujukan kepada seorang pengusaha bernama Hamad al-Wazzan. Keduanya dituduh melakukan pencucian uang, memengaruhi penjualan dan menghambur-hamburkan dana publik dengan mendirikan perusahaan di Komoro.
Selama tiga tahun terakhir, aduan dan laporan media menyebutkan bahwa Sheikh Sabah terlibat dalam transaksi keuangan yang mencurigakan dan transaksi ilegal asing di mana kekayaannya dilaporkan melebihi USD1 miliar.
Pada bulan Juni, kejaksaan di negara Teluk itu memerintahkan larangan perjalanan terhadap Sheikh Sabah dan anak-anaknya yang masih kecil. Aset-aset keluarganya juga dibekukan.
Penyelidikan sebelumnya mengungkapkan skandal korupsi dan transaksi ilegal yang melibatkan 1MDB telah menguntungkan seorang pemodal Malaysia yang dikenal sebagai Joe Lu dan mantan PM Malaysia Najib Razak.
Sheikh Sabah membantah tuduhan pada 30 Mei dan mengumumkan dia akan muncul di hadapan otoritas kehakiman untuk membela diri.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Surat perintah penangkapan yang diumumkan Kementerian Dalam Negeri Kuwait telah mengejutkan publik karena Sheikh Sabah merupakan salah satu sheikh kerajaan yang paling menonjol dan kuat.
"Surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap Sabah Jaber Al-Mubarak dalam kasus 'Malaysian sovereign fund'," tulis kantor berita Al-Rai, kemarin (9/7/2020).
Skandal ini juga disebut menguntungkan mantan PM Malaysia Najib Razak. Media Turki, Anadolu, mengutip sumber yang terkait dengan penyelidikan mengatakan bahwa penyelidikan dimulai pada Kamis pagi. (Baca: Kejaksaan Malaysia Cabut Dakwaan Korupsi pada Aliansi Najib )
Selain Sheikah Sabah, surat perintah penangkapan juga ditujukan kepada seorang pengusaha bernama Hamad al-Wazzan. Keduanya dituduh melakukan pencucian uang, memengaruhi penjualan dan menghambur-hamburkan dana publik dengan mendirikan perusahaan di Komoro.
Selama tiga tahun terakhir, aduan dan laporan media menyebutkan bahwa Sheikh Sabah terlibat dalam transaksi keuangan yang mencurigakan dan transaksi ilegal asing di mana kekayaannya dilaporkan melebihi USD1 miliar.
Pada bulan Juni, kejaksaan di negara Teluk itu memerintahkan larangan perjalanan terhadap Sheikh Sabah dan anak-anaknya yang masih kecil. Aset-aset keluarganya juga dibekukan.
Penyelidikan sebelumnya mengungkapkan skandal korupsi dan transaksi ilegal yang melibatkan 1MDB telah menguntungkan seorang pemodal Malaysia yang dikenal sebagai Joe Lu dan mantan PM Malaysia Najib Razak.
Sheikh Sabah membantah tuduhan pada 30 Mei dan mengumumkan dia akan muncul di hadapan otoritas kehakiman untuk membela diri.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(min)
tulis komentar anda