AS Enggan Kirim Bom Tandan ke Ukraina, Ini Alasannya

Senin, 12 Desember 2022 - 07:27 WIB
Tentara memasang bom di sistem peluncur. Foto/Global Look Press/Laurel Chor
WASHINGTON - Washington tidak “secara aktif mempertimbangkan” pengiriman bom tandan ke Kiev, Politico melaporkan pada Jumat, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Menurut petugas penegak hukum Rusia, pasukan Ukraina telah menggunakan senjata jenis ini, menewaskan empat warga sipil di kota Kherson pada Oktober.

Ukraina telah meminta sejak setidaknya akhir September, amunisi era Perang Dingin yang ditimbun Amerika Serikat (AS), menurut laporan majalah Foreign Policy.



Seperti kebanyakan jenis bom tandan lainnya, bom tandan buatan AS dapat meninggalkan bagian bom yang tidak meledak, yang secara tidak sengaja dapat ditemukan warga sipil.



Senjata-senjata ini dilarang sesuai Konvensi Munisi Curah (CCM) 2008, yang ditandatangani sebagian besar anggota Uni Eropa (UE) tetapi bukan AS, Ukraina, atau Rusia.

“Menurut kebijakan kami sendiri, kami memiliki kekhawatiran tentang penggunaan amunisi semacam itu,” ungkap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, kepada wartawan pada hari Jumat, tanpa secara khusus menyebutkan permintaan Kiev.



Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Politico dengan syarat anonimitas bahwa permintaan bom tandan Ukraina hanyalah salah satu dari banyak permintaan, yang tidak "dipertimbangkan secara aktif" oleh Washington saat ini.

“Itu tidak berarti AS tidak dapat mempertimbangkan opsi ini di masa depan,” papar pejabat itu.

Kongres AS sebelumnya memberlakukan larangan ekspor amunisi semacam itu. Namun, menurut Politico, Presiden Joe Biden atau bahkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mungkin bisa membatalkan larangan tersebut.

Pejabat AS masih percaya langkah seperti itu tidak diperlukan saat ini, menurut laporan sebelumnya oleh CNN.

Sejak awal konflik, AS telah memberikan lebih dari USD19 miliar bantuan keamanan ke Kiev. Rusia, sementara itu, telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak memompa senjata ke Ukraina, dengan alasan, ini hanya akan memperpanjang konflik dan "membawa lebih banyak penderitaan" ke negara itu.

Pejabat Rusia melaporkan pasukan Ukraina telah menggunakan munisi tandan buatan Soviet. Pada akhir Oktober, pasukan Kiev melancarkan serangan ke penyeberangan Sungai Dnieper di Kherson yang menewaskan empat warga sipil, termasuk seorang jurnalis, menurut Aleksandr Malkevich, pejabat senior Kamar Sipil Rusia.

Komite Investigasi Rusia menyimpulkan bom tandan untuk peluncur roket ganda HIMARS buatan AS digunakan dalam serangan itu.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More