Raja Salman dan Presiden Xi Jinping Teken Perjanjian Kemitraan Strategis
Jum'at, 09 Desember 2022 - 03:20 WIB
RIYADH - Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman menerima Presiden China Xi Jinping pada Kamis (8/12/2022) di Riyadh selama kunjungan resminya ke Kerajaan Arab Saudi, Saudi Press Agency melaporkan. Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) ikut serta dalam pertemuan yang diadakan di Istana Al-Yamama tersebut.
Menurut laporan Saudi Press Agency, kedua pemimpin meninjau “persahabatan bersejarah” antara Riyadh dan Beijing, dan cara untuk meningkatkan kerja sama mereka di berbagai bidang. Raja Salman dan Xi kemudian menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif.
Presiden Xi tiba di Kerajaan pada Rabu (7/12/2022) untuk kunjungan tiga hari, di mana dia akan menghadiri KTT Saudi, Arab dan Teluk yang bertujuan untuk memperkuat hubungan dan investasi dengan China.
Putra mahkota juga menyambut Xi dalam pertemuan terpisah, di mana kedua belah pihak mengadakan pembicaraan resmi untuk meninjau aspek kemitraan antara Kerajaan Saudi dan China, serta upaya koordinasi bersama untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang dan sejalan dengan visi mereka.
Mereka juga membahas peluang untuk berinvestasi dalam sumber daya yang tersedia di kedua negara, perkembangan regional dan internasional, serta isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Pangeran Mohammed dan Xi kemudian menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman, termasuk di bidang energi hidrogen, dan untuk mendorong investasi langsung di antara mereka.
Kerajaan juga menandatangani perjanjian dengan Huawei Technologies China tentang komputasi awan dan membangun kompleks berteknologi tinggi di kota-kota Saudi, serta perjanjian untuk mengoordinasikan Saudi Vision 2030 dan inisiatif Belt and Road Beijing.
Presiden Xi juga dianugerahi gelar doktor kehormatan dalam bidang administrasi dari Universitas King Saud sebagai penghargaan atas pencapaian dan upaya besarnya dalam manajemen dan kepemimpinan, dan sebagai rasa terima kasih atas hubungan yang berkembang dan kerja sama yang berkelanjutan antara kedua negara.
Sementara itu, Menteri Urusan Kota dan Pedesaan dan Perumahan Saudi Majid Al-Hogail dan Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao menandatangani rencana aksi untuk mengimplementasikan MoU yang ditandatangani oleh kedua pemerintah pada Agustus 2016, selama kunjungan Xi sebelumnya ke Kerajaan.
Rencana tersebut, yang ditandatangani di sela-sela KTT Saudi-Tiongkok, bertujuan untuk mengembangkan kerja sama praktis dan hubungan bilateral yang bersahabat, serta mencapai saling menguntungkan dan pembangunan bersama antara kedua negara di bidang perumahan.
Bidang kerjasama meliputi pertukaran rencana pembangunan, kebijakan, langkah-langkah, keahlian administrasi dan praktek sukses di bidang pembangunan perkotaan dan pembangunan perumahan, pelaksanaan proyek perumahan tertentu di Cina, Kerajaan atau bersama-sama di negara ketiga, survei, desain dan konstruksi, manajemen lokasi, kesehatan, keselamatan dan lingkungan, bahan bangunan dan bangunan hemat energi.
Menurut laporan Saudi Press Agency, kedua pemimpin meninjau “persahabatan bersejarah” antara Riyadh dan Beijing, dan cara untuk meningkatkan kerja sama mereka di berbagai bidang. Raja Salman dan Xi kemudian menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif.
Presiden Xi tiba di Kerajaan pada Rabu (7/12/2022) untuk kunjungan tiga hari, di mana dia akan menghadiri KTT Saudi, Arab dan Teluk yang bertujuan untuk memperkuat hubungan dan investasi dengan China.
Putra mahkota juga menyambut Xi dalam pertemuan terpisah, di mana kedua belah pihak mengadakan pembicaraan resmi untuk meninjau aspek kemitraan antara Kerajaan Saudi dan China, serta upaya koordinasi bersama untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang dan sejalan dengan visi mereka.
Mereka juga membahas peluang untuk berinvestasi dalam sumber daya yang tersedia di kedua negara, perkembangan regional dan internasional, serta isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Pangeran Mohammed dan Xi kemudian menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman, termasuk di bidang energi hidrogen, dan untuk mendorong investasi langsung di antara mereka.
Kerajaan juga menandatangani perjanjian dengan Huawei Technologies China tentang komputasi awan dan membangun kompleks berteknologi tinggi di kota-kota Saudi, serta perjanjian untuk mengoordinasikan Saudi Vision 2030 dan inisiatif Belt and Road Beijing.
Presiden Xi juga dianugerahi gelar doktor kehormatan dalam bidang administrasi dari Universitas King Saud sebagai penghargaan atas pencapaian dan upaya besarnya dalam manajemen dan kepemimpinan, dan sebagai rasa terima kasih atas hubungan yang berkembang dan kerja sama yang berkelanjutan antara kedua negara.
Sementara itu, Menteri Urusan Kota dan Pedesaan dan Perumahan Saudi Majid Al-Hogail dan Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao menandatangani rencana aksi untuk mengimplementasikan MoU yang ditandatangani oleh kedua pemerintah pada Agustus 2016, selama kunjungan Xi sebelumnya ke Kerajaan.
Rencana tersebut, yang ditandatangani di sela-sela KTT Saudi-Tiongkok, bertujuan untuk mengembangkan kerja sama praktis dan hubungan bilateral yang bersahabat, serta mencapai saling menguntungkan dan pembangunan bersama antara kedua negara di bidang perumahan.
Bidang kerjasama meliputi pertukaran rencana pembangunan, kebijakan, langkah-langkah, keahlian administrasi dan praktek sukses di bidang pembangunan perkotaan dan pembangunan perumahan, pelaksanaan proyek perumahan tertentu di Cina, Kerajaan atau bersama-sama di negara ketiga, survei, desain dan konstruksi, manajemen lokasi, kesehatan, keselamatan dan lingkungan, bahan bangunan dan bangunan hemat energi.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda