Iran Kembali Diguncang Ledakan, Diduga Hantam Gudang Rudal IRGC
Jum'at, 10 Juli 2020 - 09:20 WIB
TEHERAN - Rentetan ledakan kembali mengguncang sejumlah wilayah di Iran , termasuk Teheran, Jumat (10/7/2020) dini hari. Salah satu ledakan diduga menghantam gudang atau fasilitas rudal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Rentetan ledakan ini dilaporkan kantor berita IRIB dengan mengutip sejumlah sumber lokal. Jurnalis Hasan Sari yang mengutip sumber terkait mengatakan fasilitas rudal IRGC diduga ikut dihantam ledakan.
Menurut Sari, selain di Teheran, rentetan ledakan juga mengguncang Garmdareh dan Quds. Jaringan listrik juga padam di wilayah lokasi ledakan.(Baca: Rentetan 7 Kebakaran dan Ledakan Tak Wajar, Ada Apa dengan Iran? )
Beberapa ledakan ini terjadi setelah sebelumnya sebuah pabrik di Teheran selatan diguncang ledakan yang menewaskan dua orang. Pekan lalu, ada kebakaran yang menyebabkan ledakan di fasilitas nuklir Natanz di Teheran. Natanz adalah situs utama program pengayaan nuklir negara tersebut.
Seorang pejabat intelijen Timur Tengah mengatakan kepada The New York Times mengatakan bahwa Israel diduga berada di balik serangan itu. Di masa lalu, virus komputer Stuxnet digunakan untuk menyerang Natanz. Diyakini secara luas bahwa AS dan Israel telah mengembangkan virus komputer tersebut.
Rentetan ledakan ini dilaporkan kantor berita IRIB dengan mengutip sejumlah sumber lokal. Jurnalis Hasan Sari yang mengutip sumber terkait mengatakan fasilitas rudal IRGC diduga ikut dihantam ledakan.
Menurut Sari, selain di Teheran, rentetan ledakan juga mengguncang Garmdareh dan Quds. Jaringan listrik juga padam di wilayah lokasi ledakan.(Baca: Rentetan 7 Kebakaran dan Ledakan Tak Wajar, Ada Apa dengan Iran? )
Beberapa ledakan ini terjadi setelah sebelumnya sebuah pabrik di Teheran selatan diguncang ledakan yang menewaskan dua orang. Pekan lalu, ada kebakaran yang menyebabkan ledakan di fasilitas nuklir Natanz di Teheran. Natanz adalah situs utama program pengayaan nuklir negara tersebut.
Seorang pejabat intelijen Timur Tengah mengatakan kepada The New York Times mengatakan bahwa Israel diduga berada di balik serangan itu. Di masa lalu, virus komputer Stuxnet digunakan untuk menyerang Natanz. Diyakini secara luas bahwa AS dan Israel telah mengembangkan virus komputer tersebut.
(min)
tulis komentar anda