Sempat Menolak, Polandia Terima Rudal Patriot dari Jerman
Rabu, 07 Desember 2022 - 19:51 WIB
Sempat menolak, Polandia dengan kecewa terima rudal Patriot dari Jerman. Foto/Ilustrasi
WARSAWA - Menteri Pertahanan Polandia , Mariusz Blaszczak mengatakan, negara itu akan menerima tawaran sistem pertahanan rudal Patriot yang ditawarkan Jerman pada bulan lalu.
Langkah itu dilakukan setelah keduanya sempat terlibat perselisihan setelah Polandia meminta agar sistem pertahanan udara itu dipindahkan ke Ukraina.
Berlin menolak proposal itu dan mengatakan akan bertindak dengan cara yang sama seperti anggota NATO lainnya, tidak menerapkan sistem khusus ini di Ukraina.
Jerman mengajukan tawaran itu setelah sebuah rudal jatuh di wilayah Polandia dan menewaskan 2 orang. Polandia dan NATO mengatakan kemungkinan rudal Ukraina yang salah tembak karena Ukraina mempertahankan diri dari serangan Rusia.
"Setelah berbicara dengan (Jerman pada hari Senin), saya kecewa menerima keputusan untuk menolak dukungan dari Ukraina," tulis Blaszczak.
"Menempatkan Patriot di Ukraina barat akan meningkatkan keamanan Polandia dan Ukraina," imbuhnya seperti dikutip dari DW, Rabu (7/12/2022).
Ia mengatakan Warsawa dan Berlin akan tetap melanjutkan dengan pengaturan mengenai penempatan peluncur di Polandia dan menghubungkannya ke sistem komando Polandia.
Sementara itu seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan bahwa Blaszczak dan Menteri Pertahanan Christine Lambrecht telah "pada prinsipnya setuju" untuk melanjutkan proposal awal.
"Rincian seperti tempat potensial untuk penyebaran dan infrastruktur yang diperlukan sekarang akan dibahas di tingkat spesialis," kata juru bicara itu.
Ini bukan pertama kalinya sejak pecahnya perang di Ukraina Warsawa berusaha mempengaruhi Berlin dalam bantuan militer. Awal Maret, hanya beberapa minggu setelah invasi Rusia, Polandia mengatakan akan menyumbangkan beberapa jet tempur Mig era Soviet ke Ukraina dengan imbalan pengganti pesawat tempur AS yang telah di-upgrade, tetapi hanya jika jet-jet tempur itu dipindahkan melalui Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.
Warsawa belum menyelesaikan wacana ini dengan Jerman atau AS, yang memiliki pangkalan tersebut, dan kedua belah pihak akhirnya menolak proposal tersebut.
Langkah itu dilakukan setelah keduanya sempat terlibat perselisihan setelah Polandia meminta agar sistem pertahanan udara itu dipindahkan ke Ukraina.
Berlin menolak proposal itu dan mengatakan akan bertindak dengan cara yang sama seperti anggota NATO lainnya, tidak menerapkan sistem khusus ini di Ukraina.
Jerman mengajukan tawaran itu setelah sebuah rudal jatuh di wilayah Polandia dan menewaskan 2 orang. Polandia dan NATO mengatakan kemungkinan rudal Ukraina yang salah tembak karena Ukraina mempertahankan diri dari serangan Rusia.
"Setelah berbicara dengan (Jerman pada hari Senin), saya kecewa menerima keputusan untuk menolak dukungan dari Ukraina," tulis Blaszczak.
"Menempatkan Patriot di Ukraina barat akan meningkatkan keamanan Polandia dan Ukraina," imbuhnya seperti dikutip dari DW, Rabu (7/12/2022).
Ia mengatakan Warsawa dan Berlin akan tetap melanjutkan dengan pengaturan mengenai penempatan peluncur di Polandia dan menghubungkannya ke sistem komando Polandia.
Sementara itu seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan bahwa Blaszczak dan Menteri Pertahanan Christine Lambrecht telah "pada prinsipnya setuju" untuk melanjutkan proposal awal.
"Rincian seperti tempat potensial untuk penyebaran dan infrastruktur yang diperlukan sekarang akan dibahas di tingkat spesialis," kata juru bicara itu.
Ini bukan pertama kalinya sejak pecahnya perang di Ukraina Warsawa berusaha mempengaruhi Berlin dalam bantuan militer. Awal Maret, hanya beberapa minggu setelah invasi Rusia, Polandia mengatakan akan menyumbangkan beberapa jet tempur Mig era Soviet ke Ukraina dengan imbalan pengganti pesawat tempur AS yang telah di-upgrade, tetapi hanya jika jet-jet tempur itu dipindahkan melalui Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.
Warsawa belum menyelesaikan wacana ini dengan Jerman atau AS, yang memiliki pangkalan tersebut, dan kedua belah pihak akhirnya menolak proposal tersebut.
(ian)
tulis komentar anda