Rusia Kerahkan Sistem Rudal Pertahanan di Pulau Kuril Dekat Jepang

Selasa, 06 Desember 2022 - 13:06 WIB
Sistem rudal Bastion Rusia, yang memiliki rudal dengan jangkauan penerbangan hingga 500 km, dikerahkan di Pulau Paramushir, Kuril. Foto/military leak
KURIL - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan telah mengerahkan sistem rudal pertahanan pantai bergerak di pulau Kuril utara.

Pulau itu bagian dari rantai pulau yang berlokasi strategis yang membentang antara Jepang dan Semenanjung Kamchatka Rusia.

Jepang mengklaim Pulau Kuril selatan yang dikuasai Rusia yang disebut Tokyo sebagai Wilayah Utara.

Klaim ini merupakan pertikaian teritorial yang terjadi sejak akhir Perang Dunia Kedua ketika pasukan Soviet merebutnya dari Jepang.

“Sistem rudal Bastion Rusia, yang memiliki rudal dengan jangkauan penerbangan hingga 500 km, dikerahkan di Pulau Paramushir di bagian utara Kepulauan Kuril,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia, Senin (5/12/2022).





“Prajurit pesisir Armada Pasifik akan terus berjaga sepanjang waktu untuk mengontrol wilayah perairan dan zona selat yang berdekatan,” papar Kemhan Rusia.

Kemhan Rusia mengatakan satu kamp militer didirikan di Paramushir dengan kondisi yang memungkinkan untuk dinas, akomodasi, rekreasi, dan makanan sepanjang tahun untuk para personel.

“Pengerahan ini dilakukan setahun setelah Rusia memasang sistem rudal Bastion di pulau Matua, di bagian tengah punggung bukit Kuril,” ungkap Kemhan Rusia.



Lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington mengatakan dalam laporan September bahwa dibayangi oleh invasi Ukraina, militerisasi Moskow di Kepulauan Kuril “sebagian besar tidak terdeteksi.”

“Langkah-langkah Rusia untuk meningkatkan kehadirannya menunjukkan pulau-pulau itu akan terus memainkan peran yang merusak di masa depan hubungan Rusia-Jepang. Jepang dan Amerika Serikat harus memperdalam konsultasi mengenai kegiatan Rusia di wilayah tersebut,” papar laporan tersebut, yang diterbitkan di situs web CSIS.

Jepang telah bergabung dengan sekutu Baratnya dalam menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia setelah mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Ukraina dan sekutunya mengatakan Rusia melancarkan perang tanpa alasan.

Rusia menarik diri dari pembicaraan perjanjian damai dengan Jepang dan membekukan proyek ekonomi bersama terkait Kepulauan Kuril yang disengketakan karena sanksi Jepang atas invasi Rusia ke Ukraina.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More