Ingin Liburan Keluar Negeri Tahun Depan? Hindari Tempat-tempat Ini
Jum'at, 02 Desember 2022 - 00:40 WIB
Untuk pertama kalinya sejak pembuatan peta pada tahun 2015, SOS Internasional mempertimbangkan kesehatan mental negara berdasarkan penelitian dari Global Burden of Disease Study. Indeks menghitung kecemasan, depresi, gangguan makan dan skizofrenia sebagai gangguan kesehatan mental.
Menariknya, banyak negara yang mendapat skor baik dalam kategori keselamatan dan keamanan medis mendapat peringkat buruk dalam hal kesehatan mental dan sebaliknya.
Menurut indeks, antara 15% dan 17,5% orang pernah mengalami masalah kesehatan mental di Eropa Barat dan sebagian besar Skandinavia. Sementara itu, negara-negara macam Greenland, Spanyol, Australia, dan Selandia Baru mengalami kesehatan mental antara 17,5% hingga 20% yang menjadi jumlah tertinggi.
Iran juga mendapat skor buruk dalam kategori kesehatan mental, yang oleh para ahli dikaitkan dengan undang-undang moralitas negara yang ketat.
“Dengan meningkatnya risiko perjalanan dan kesehatan di banyak wilayah, penting bagi organisasi untuk juga fokus pada mitigasi dampak berkelanjutan dari masalah kesehatan mental,” kata Dr. Irene Lai, direktur medis di International SOS, dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun masalah medis akut lainnya yang mungkin berdampak signifikan sering muncul, masalah kesehatan mental tetap menjadi latar belakang dan tidak dapat diabaikan,” tukasnya.
Baca Juga
Menariknya, banyak negara yang mendapat skor baik dalam kategori keselamatan dan keamanan medis mendapat peringkat buruk dalam hal kesehatan mental dan sebaliknya.
Menurut indeks, antara 15% dan 17,5% orang pernah mengalami masalah kesehatan mental di Eropa Barat dan sebagian besar Skandinavia. Sementara itu, negara-negara macam Greenland, Spanyol, Australia, dan Selandia Baru mengalami kesehatan mental antara 17,5% hingga 20% yang menjadi jumlah tertinggi.
Iran juga mendapat skor buruk dalam kategori kesehatan mental, yang oleh para ahli dikaitkan dengan undang-undang moralitas negara yang ketat.
“Dengan meningkatnya risiko perjalanan dan kesehatan di banyak wilayah, penting bagi organisasi untuk juga fokus pada mitigasi dampak berkelanjutan dari masalah kesehatan mental,” kata Dr. Irene Lai, direktur medis di International SOS, dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun masalah medis akut lainnya yang mungkin berdampak signifikan sering muncul, masalah kesehatan mental tetap menjadi latar belakang dan tidak dapat diabaikan,” tukasnya.
(ian)
tulis komentar anda