Ukraina Dibanjiri Senjata Era Soviet dari Anggota NATO, Ini yang Terbaru
Rabu, 30 November 2022 - 13:16 WIB
KIEV - Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad menyatakan negaranya mengirim lusinan kendaraan tempur infanteri BMP-1 ke Ukraina dengan imbalan pengiriman lapis baja yang dijanjikan dari Jerman.
Bratislava memiliki catatan mengirimkan perangkat keras militer usang ke Kiev sambil menerima pengganti yang kompatibel dengan NATO.
“Kedua negara menyepakati pertukaran senjata di musim panas,” ungkap Nad di media sosial.
Slovakia akan mendapatkan 15 tank tempur Leopard 2A4 yang dirombak, lengkap dengan amunisi, suku cadang, dan pelatihan, sebagai ganti perangkat keras era Soviet yang disumbangkannya ke Ukraina.
“Sekarang Slovakia telah memenuhi bagian dari tawar-menawar yang diharapkan tank Jerman akan mulai tiba paling cepat bulan depan dan kesepakatan akan selesai sepanjang tahun 2023,” ungkap Nad.
“Tank Leopard akan secara signifikan memperkuat kemampuan Slovakia dan membantunya membangun brigade mekanik berat berstandar NATO,” papar dia.
Nad berterima kasih kepada Menhan Jerman Christine Lambrecht untuk "kerja sama yang luar biasa" dalam tweet yang mengumumkan skema tersebut pada Selasa.
Slovakia, sebagai bagian dari Cekoslowakia, adalah mantan anggota Pakta Warsawa yang bergabung dengan NATO pada tahun 2004.
Slovakia sebelumnya mengirim beberapa perangkat keras militer lainnya ke Ukraina dengan imbalan penggantian Barat.
Pada April, Perdana Menteri Eduard Heger mengumumkan akan memberikan sistem pertahanan udara S-300 era soviet ke Kiev, setelah militer Slovakia mengerahkan rudal Patriot buatan AS dengan bantuan pasukan Jerman dan Belanda.
Negara-negara NATO telah mempersenjatai dan melatih pasukan Ukraina sejak kudeta di Kiev pada 2014.
Bantuan itu secara dramatis ditingkatkan menjelang serangan Rusia di Ukraina, yang diklaim Washington dan sekutunya tidak beralasan.
Pengiriman besar-besaran senjata dan amunisi dilaporkan telah menghabiskan persediaan negara-negara sponsor.
Menurut laporan New York Times pekan lalu, 20 dari 30 anggota NATO “disadap” dalam hal peralatan yang dapat mereka kirim ke Kiev.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan kepada Politico pada Senin bahwa para pendukung negaranya “harus memikirkan bagaimana kita akan bertempur di pertempuran besok” dan “memulai produksi senjata yang diperlukan hari ini.”
Kuleba mengklaim langkah ini akan memungkinkan Ukraina untuk menang di medan perang melawan Rusia.
Bratislava memiliki catatan mengirimkan perangkat keras militer usang ke Kiev sambil menerima pengganti yang kompatibel dengan NATO.
“Kedua negara menyepakati pertukaran senjata di musim panas,” ungkap Nad di media sosial.
Slovakia akan mendapatkan 15 tank tempur Leopard 2A4 yang dirombak, lengkap dengan amunisi, suku cadang, dan pelatihan, sebagai ganti perangkat keras era Soviet yang disumbangkannya ke Ukraina.
“Sekarang Slovakia telah memenuhi bagian dari tawar-menawar yang diharapkan tank Jerman akan mulai tiba paling cepat bulan depan dan kesepakatan akan selesai sepanjang tahun 2023,” ungkap Nad.
“Tank Leopard akan secara signifikan memperkuat kemampuan Slovakia dan membantunya membangun brigade mekanik berat berstandar NATO,” papar dia.
Nad berterima kasih kepada Menhan Jerman Christine Lambrecht untuk "kerja sama yang luar biasa" dalam tweet yang mengumumkan skema tersebut pada Selasa.
Slovakia, sebagai bagian dari Cekoslowakia, adalah mantan anggota Pakta Warsawa yang bergabung dengan NATO pada tahun 2004.
Slovakia sebelumnya mengirim beberapa perangkat keras militer lainnya ke Ukraina dengan imbalan penggantian Barat.
Pada April, Perdana Menteri Eduard Heger mengumumkan akan memberikan sistem pertahanan udara S-300 era soviet ke Kiev, setelah militer Slovakia mengerahkan rudal Patriot buatan AS dengan bantuan pasukan Jerman dan Belanda.
Negara-negara NATO telah mempersenjatai dan melatih pasukan Ukraina sejak kudeta di Kiev pada 2014.
Bantuan itu secara dramatis ditingkatkan menjelang serangan Rusia di Ukraina, yang diklaim Washington dan sekutunya tidak beralasan.
Pengiriman besar-besaran senjata dan amunisi dilaporkan telah menghabiskan persediaan negara-negara sponsor.
Menurut laporan New York Times pekan lalu, 20 dari 30 anggota NATO “disadap” dalam hal peralatan yang dapat mereka kirim ke Kiev.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan kepada Politico pada Senin bahwa para pendukung negaranya “harus memikirkan bagaimana kita akan bertempur di pertempuran besok” dan “memulai produksi senjata yang diperlukan hari ini.”
Kuleba mengklaim langkah ini akan memungkinkan Ukraina untuk menang di medan perang melawan Rusia.
(sya)
tulis komentar anda