Adu Pacu AS vs Rusia Kuasai Satelit Militer di Luar Angkasa
Senin, 13 Juli 2020 - 06:30 WIB
SATELIT militer adalah satelit buatan manusia yang ditempatkan di orbit untuk penggunaan militer . Satelit sebagian besar digunakan untuk komunikasi, navigasi, dan pengumpulan intelijen.
Beberapa satelit juga dikembangkan untuk peringatan dini terhadap serangan rudal. Amerika Serikat (AS) menyumbang hampir setengah dari semua satelit militer di luar angkasa . (Baca juga: Mau Terbang ke Ruang Angkasa? Siapkan Kocek Anda hingga Rp497 Miliar)
1. Amerika Serikat
AS memiliki setidaknya 123 satelit militer. Proyek satelit militer formal pertama dibuat dan diluncurkan di AS pada 1950-an. Proyek pertama dikenal sebagai Sistem Senjata 117L. Satelit awal yang akan diluncurkan digunakan untuk mengamati Bumi dan mengambil gambar. (Baca juga: SpaceX Bersiap Luncurkan Satelit GPS untuk Pasukan Luar Angkasa AS)
Pada 28 Februari 1959, satelit pertama, Discoverer-1 diluncurkan. Ada beberapa proyek di AS termasuk Corona, Canyon, Aquacade, Orion, Magnum, dan Trumpet. Satelit terbaru yang akan diluncurkan adalah Wideband Global SATCOM (WGS-9).
2. Rusia
Rusia memiliki 74 satelit militer. Ketika masih bernama Uni Soviet, negara ini memulai program stasiun luar angkasa militer pada 1960-an. Program ini dikenal sebagai Almaz dengan mendirikan sejumlah stasiun luar angkasa. Program ini aktif sejak 1973 hingga 1976 dengan tiga stasiun didirikan bernama Salyut 2, 3, dan Salyut 5. (Baca juga: Rusia Uji Rudal Anti-Satelit, Amerika Ketir-ketir)
Program ini kemudian dihentikan karena terlalu mahal. Pada 16 Maret 1962, Rusia meluncurkan satelit pertamanya yang bernama Kosmos 1. Selang beberapa bulan kemudian pada 2 Desember 2017, Rusia meluncurkan satelit terbarunya untuk digunakan mendeteksi, melacak, dan menghancurkan rudal yang menyerang negara.
3. China
China memiliki 68 satelit yang digunakan untuk kebutuhan militer. Program luar angkasa negeri tirai bambu dimulai sejak tahun 1950-an. Satelit yang dioperasikan militer bernama Yaogan.
Yaogan 30D, 30E, dan 30F diluncurkan pada 24 November 2017. Ketiganya dikatakan eksperimental dan digunakan untuk kebutuhan intelijen. Tentara Pembebasan Rakyat memiliki dan menjalankan satelit ini. (Baca juga: Tahun Depan, China Akan Mulai Bangun Stasiun Luar Angkasa)
4. Prancis
Prancis saat ini setidaknya memiliki 8 satelit militer yang mengangkasa di jagat raya. Program satelit militer negeri Menara Eiffel ini dinamakan Composante Spatiale Optique (CSO) yakni program satelit pengamatan Bumi militer Prancis.
Ini akan menggantikan satelit Helios 2. Kadang-kadang disebut sebagai program MUSIS. Sejak peluncuran Helios 1A pada 1995, Prancis telah mengembangkan serangkaian program pengamatan bumi militer.
5. Israel
Negeri Yahudi ini diperkuat 8 armada satelit militer di langit dunia. Program satelit Israel di bawah naungan Badan Antariksa Israel, Sokhnut heKhalal haYisraeli. Satelit pertamanya, Ofeq-1 diluncurkan pada 19 September 1988, dari Palmachim Airbase di Israel. (LIhat grafis: Israel Dilaporkan Luncurkan Satelit Mata-mata Baru)
Sejak peluncuran satelit pertama itu, Israel telah berkembang menjadi pemain penting di arena ruang komersial. Salah satu satelit militer Israel adalah Ofeq (seri satelit pengintai) yang diluncurkan pada 19 September 1988.
6. India
Satelit militerIndia saat ini berjumlah 7 satelit. Pada 2013, Organisasi Penelitian Ruang Angkasa India, ISRO meluncurkan satelit militer pertamanya yang dinamakan GSAT-7 dari lokasi peluncuran Kourou di Guyana Prancis. India merupakan pemain baru dalam urusan pengadaan satelit berharga jutaan USD.
Program satelit militer negeri ini berada di bawah nauangan Integrated Space Cell yakni sebuah lembaga pemerintah yang mengawasi keamanan sistem perangkat militer dan sipil berbasis ruang angkasa. (Baca juga: Cetak Sejarah, India Luncurkan 104 Satelit Dalam Sehari)
7. Inggris
Armada militer Inggris di luar angkasa saat ini diperkuat sekitar 7 satelit militer. Program luar angkasa resmi pertama Inggris dimulai pada 1952. Pada 1959, program satelit pertama dimulai.
Skynet adalah proyek ruang angkasattunggal Inggris paling mahal, meskipun sebagai inisiatif militer itu bukan bagian dari program ruang angkasa sipil. Skynet adalah program murni militer, mengoperasikan satu set satelit atas nama Kementerian Pertahanan Inggris. Skynet juga menyediakan layanan komunikasi strategis untuk tiga cabang Angkatan Bersenjata Inggris dan pasukan NATO.
8. Jerman
Jerman saat ini setidaknya memiliki 7 satelit militer di ruang angkasa. SAR-Lupe adalah sistem satelit pengintai pertama Jerman dan digunakan untuk keperluan militer.
Program SAR-Lupe terdiri dari lima satelit identik (770 kg), yang dikembangkan oleh perusahaan aeronautika Jerman OHB-System yang dikendalikan oleh stasiun darat yang bertanggung jawab untuk mengendalikan sistem dan menganalisis data. Arsip data besar gambar akan disimpan di bekas bunker Perang Dingin milik Kommando Strategische Aufklarung (Komando Pengintaian Strategis) Bundeswehr.
9. Italia
Italia memiliki armada satelit militer sebanyak 6 buah. Badan Antariksa Italia adalah badan pemerintah yang didirikan pada tahun 1988 untuk mendanai, mengatur dan mengoordinasikan kegiatan eksplorasi ruang angkasa di Italia. Salah satu satelit militer Italia dinamalan SICRAL 1B. Ini adalah satelit komunikasi militer untuk Angkatan Bersenjata Italia. (LIhat grafis: NASA Tunda Peluncuran Robot Penjelajah Mars)
10. Jepang
Negeri sakura saat ini mengoperasikan 4 satelit militer. Program luar angkasa Jepang dirintis pada pertengahan 1950-an. (Baca juga: Jepang Luncurkan Satelit Komunikasi Militer Pertama)
Pada 1990-an, dua organisasi yakni Institut Antariksa dan Ilmu Astronautika (ISAS) dan Badan Pengembangan Antariksa Nasional Jepang (NASDA) bergabung membentuk Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) yang menjadi lembaga payung program luar angkasa Jepang.
Salah satu satelit militer Jepang adalah DSN-2 atau juga dikenal sebagai Kirameki-2. Satelit ini digunakan untuk komunikasi militer oleh militer Jepang dan diluncurkan pada 24 Januari 2017.
Negara pemilik satelit militer terbanyak
Negara Jumlah Satelit
1. AS 123
2. Rusia 74
3. China 68
4. Prancis 8
5. Israel 8
6. India 7
7. Inggris 7
8. Jerman 7
9. Italia 6
10. Jepang 4
Sumber: www.worldatlas.com
Beberapa satelit juga dikembangkan untuk peringatan dini terhadap serangan rudal. Amerika Serikat (AS) menyumbang hampir setengah dari semua satelit militer di luar angkasa . (Baca juga: Mau Terbang ke Ruang Angkasa? Siapkan Kocek Anda hingga Rp497 Miliar)
1. Amerika Serikat
AS memiliki setidaknya 123 satelit militer. Proyek satelit militer formal pertama dibuat dan diluncurkan di AS pada 1950-an. Proyek pertama dikenal sebagai Sistem Senjata 117L. Satelit awal yang akan diluncurkan digunakan untuk mengamati Bumi dan mengambil gambar. (Baca juga: SpaceX Bersiap Luncurkan Satelit GPS untuk Pasukan Luar Angkasa AS)
Pada 28 Februari 1959, satelit pertama, Discoverer-1 diluncurkan. Ada beberapa proyek di AS termasuk Corona, Canyon, Aquacade, Orion, Magnum, dan Trumpet. Satelit terbaru yang akan diluncurkan adalah Wideband Global SATCOM (WGS-9).
2. Rusia
Rusia memiliki 74 satelit militer. Ketika masih bernama Uni Soviet, negara ini memulai program stasiun luar angkasa militer pada 1960-an. Program ini dikenal sebagai Almaz dengan mendirikan sejumlah stasiun luar angkasa. Program ini aktif sejak 1973 hingga 1976 dengan tiga stasiun didirikan bernama Salyut 2, 3, dan Salyut 5. (Baca juga: Rusia Uji Rudal Anti-Satelit, Amerika Ketir-ketir)
Program ini kemudian dihentikan karena terlalu mahal. Pada 16 Maret 1962, Rusia meluncurkan satelit pertamanya yang bernama Kosmos 1. Selang beberapa bulan kemudian pada 2 Desember 2017, Rusia meluncurkan satelit terbarunya untuk digunakan mendeteksi, melacak, dan menghancurkan rudal yang menyerang negara.
3. China
China memiliki 68 satelit yang digunakan untuk kebutuhan militer. Program luar angkasa negeri tirai bambu dimulai sejak tahun 1950-an. Satelit yang dioperasikan militer bernama Yaogan.
Yaogan 30D, 30E, dan 30F diluncurkan pada 24 November 2017. Ketiganya dikatakan eksperimental dan digunakan untuk kebutuhan intelijen. Tentara Pembebasan Rakyat memiliki dan menjalankan satelit ini. (Baca juga: Tahun Depan, China Akan Mulai Bangun Stasiun Luar Angkasa)
4. Prancis
Prancis saat ini setidaknya memiliki 8 satelit militer yang mengangkasa di jagat raya. Program satelit militer negeri Menara Eiffel ini dinamakan Composante Spatiale Optique (CSO) yakni program satelit pengamatan Bumi militer Prancis.
Ini akan menggantikan satelit Helios 2. Kadang-kadang disebut sebagai program MUSIS. Sejak peluncuran Helios 1A pada 1995, Prancis telah mengembangkan serangkaian program pengamatan bumi militer.
5. Israel
Negeri Yahudi ini diperkuat 8 armada satelit militer di langit dunia. Program satelit Israel di bawah naungan Badan Antariksa Israel, Sokhnut heKhalal haYisraeli. Satelit pertamanya, Ofeq-1 diluncurkan pada 19 September 1988, dari Palmachim Airbase di Israel. (LIhat grafis: Israel Dilaporkan Luncurkan Satelit Mata-mata Baru)
Sejak peluncuran satelit pertama itu, Israel telah berkembang menjadi pemain penting di arena ruang komersial. Salah satu satelit militer Israel adalah Ofeq (seri satelit pengintai) yang diluncurkan pada 19 September 1988.
6. India
Satelit militerIndia saat ini berjumlah 7 satelit. Pada 2013, Organisasi Penelitian Ruang Angkasa India, ISRO meluncurkan satelit militer pertamanya yang dinamakan GSAT-7 dari lokasi peluncuran Kourou di Guyana Prancis. India merupakan pemain baru dalam urusan pengadaan satelit berharga jutaan USD.
Program satelit militer negeri ini berada di bawah nauangan Integrated Space Cell yakni sebuah lembaga pemerintah yang mengawasi keamanan sistem perangkat militer dan sipil berbasis ruang angkasa. (Baca juga: Cetak Sejarah, India Luncurkan 104 Satelit Dalam Sehari)
7. Inggris
Armada militer Inggris di luar angkasa saat ini diperkuat sekitar 7 satelit militer. Program luar angkasa resmi pertama Inggris dimulai pada 1952. Pada 1959, program satelit pertama dimulai.
Skynet adalah proyek ruang angkasattunggal Inggris paling mahal, meskipun sebagai inisiatif militer itu bukan bagian dari program ruang angkasa sipil. Skynet adalah program murni militer, mengoperasikan satu set satelit atas nama Kementerian Pertahanan Inggris. Skynet juga menyediakan layanan komunikasi strategis untuk tiga cabang Angkatan Bersenjata Inggris dan pasukan NATO.
8. Jerman
Jerman saat ini setidaknya memiliki 7 satelit militer di ruang angkasa. SAR-Lupe adalah sistem satelit pengintai pertama Jerman dan digunakan untuk keperluan militer.
Program SAR-Lupe terdiri dari lima satelit identik (770 kg), yang dikembangkan oleh perusahaan aeronautika Jerman OHB-System yang dikendalikan oleh stasiun darat yang bertanggung jawab untuk mengendalikan sistem dan menganalisis data. Arsip data besar gambar akan disimpan di bekas bunker Perang Dingin milik Kommando Strategische Aufklarung (Komando Pengintaian Strategis) Bundeswehr.
9. Italia
Italia memiliki armada satelit militer sebanyak 6 buah. Badan Antariksa Italia adalah badan pemerintah yang didirikan pada tahun 1988 untuk mendanai, mengatur dan mengoordinasikan kegiatan eksplorasi ruang angkasa di Italia. Salah satu satelit militer Italia dinamalan SICRAL 1B. Ini adalah satelit komunikasi militer untuk Angkatan Bersenjata Italia. (LIhat grafis: NASA Tunda Peluncuran Robot Penjelajah Mars)
10. Jepang
Negeri sakura saat ini mengoperasikan 4 satelit militer. Program luar angkasa Jepang dirintis pada pertengahan 1950-an. (Baca juga: Jepang Luncurkan Satelit Komunikasi Militer Pertama)
Pada 1990-an, dua organisasi yakni Institut Antariksa dan Ilmu Astronautika (ISAS) dan Badan Pengembangan Antariksa Nasional Jepang (NASDA) bergabung membentuk Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) yang menjadi lembaga payung program luar angkasa Jepang.
Salah satu satelit militer Jepang adalah DSN-2 atau juga dikenal sebagai Kirameki-2. Satelit ini digunakan untuk komunikasi militer oleh militer Jepang dan diluncurkan pada 24 Januari 2017.
Negara pemilik satelit militer terbanyak
Negara Jumlah Satelit
1. AS 123
2. Rusia 74
3. China 68
4. Prancis 8
5. Israel 8
6. India 7
7. Inggris 7
8. Jerman 7
9. Italia 6
10. Jepang 4
Sumber: www.worldatlas.com
(poe)
tulis komentar anda