Kalah Pemilu Lokal, Presiden Taiwan Mundur sebagai Ketua Partai
Minggu, 27 November 2022 - 01:01 WIB
“Bukannya DPP tidak pernah gagal sebelumnya,” tambah Tsai, yang akan terus menjabat sebagai presiden hingga 2024.
“Kami tidak punya waktu untuk merasa menyesal. Kami jatuh, tapi kami akan berdiri lagi,” tutur dia.
Tsai mengatakan dia telah menolak tawaran pengunduran diri dari Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng-chang, yang juga anggota senior DPP.
Tsai memintanya tetap menjabat untuk memastikan kebijakannya diterapkan dengan benar.
Kabinet mengatakan Su telah setuju untuk tetap menjabat karena kebutuhan akan stabilitas di tengah situasi domestik dan internasional yang “sulit”.
China tak berkomentar, dengan kantor berita resmi Xinhua hanya mencatat pengunduran diri Tsai “untuk bertanggung jawab atas kinerja partai dalam pemilihan lokal Taiwan”.
Baik DPP dan KMT, yang secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan China meskipun sangat menyangkal pro-Beijing, telah memusatkan upaya kampanye mereka di Taiwan utara yang kaya dan padat penduduk.
KMT dan DPP fokus juga di Taipei yang wali kotanya dari Partai Rakyat Taiwan yang kecil tidak dapat mencalonkan diri lagi karena batasan jangka waktu.
KMT menuduh Tsai dan DPP terlalu konfrontatif dengan China, dan mencoba menodai partai karena "merah", mengacu pada warna Partai Komunis China.
KMT memfokuskan kampanyenya untuk mengkritik tanggapan pemerintah terhadap pandemi COVID-19, terutama setelah lonjakan kasus tahun ini.
“Kami tidak punya waktu untuk merasa menyesal. Kami jatuh, tapi kami akan berdiri lagi,” tutur dia.
Tsai mengatakan dia telah menolak tawaran pengunduran diri dari Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng-chang, yang juga anggota senior DPP.
Tsai memintanya tetap menjabat untuk memastikan kebijakannya diterapkan dengan benar.
Kabinet mengatakan Su telah setuju untuk tetap menjabat karena kebutuhan akan stabilitas di tengah situasi domestik dan internasional yang “sulit”.
China tak berkomentar, dengan kantor berita resmi Xinhua hanya mencatat pengunduran diri Tsai “untuk bertanggung jawab atas kinerja partai dalam pemilihan lokal Taiwan”.
Baik DPP dan KMT, yang secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan China meskipun sangat menyangkal pro-Beijing, telah memusatkan upaya kampanye mereka di Taiwan utara yang kaya dan padat penduduk.
KMT dan DPP fokus juga di Taipei yang wali kotanya dari Partai Rakyat Taiwan yang kecil tidak dapat mencalonkan diri lagi karena batasan jangka waktu.
KMT menuduh Tsai dan DPP terlalu konfrontatif dengan China, dan mencoba menodai partai karena "merah", mengacu pada warna Partai Komunis China.
KMT memfokuskan kampanyenya untuk mengkritik tanggapan pemerintah terhadap pandemi COVID-19, terutama setelah lonjakan kasus tahun ini.
tulis komentar anda