Kalah Pemilu Lokal, Presiden Taiwan Mundur sebagai Ketua Partai
Minggu, 27 November 2022 - 01:01 WIB
TAIPEI - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengundurkan diri sebagai ketua Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa pada Sabtu (26/11/2022).
Pengunduran diri itu setelah strateginya membingkai pemilu lokal dengan isu perlawanan terhadap meningkatnya permusuhan China gagal membuahkan hasil dan tak memenangkan dukungan publik.
Pemilihan wali kota, kepala daerah, dan anggota dewan lokal biasanya mengangkat masalah domestik seperti pandemi dan kejahatan COVID-19. Mereka yang terpilih juga tidak akan mengangkat suara langsung tentang kebijakan China.
Tetapi Tsai telah menyusun ulang pemilu lokal tersebut sebagai lebih dari sekadar pemungutan suara lokal.
Dia mengatakan dunia menyaksikan bagaimana Taiwan mempertahankan demokrasinya di tengah ketegangan militer dengan China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya.
Partai oposisi utama Kuomintang, atau KMT, memimpin atau mengklaim kemenangan di 13 dari 21 kursi wali kota dan bupati yang diperebutkan, termasuk ibu kota Taipei, dibandingkan dengan DPP yang hanya meraih lima.
Hasil pemilu lokal itu secara umum sesuai prediksi dan serupa hasil pilkada terakhir tahun 2018.
“Hasilnya mengecewakan harapan kami. Kami dengan rendah hati menerima hasilnya dan menerima keputusan rakyat Taiwan,” ujar Tsai kepada wartawan di markas partai saat dia berhenti sebagai ketua partai, yang juga dia lakukan setelah hasil buruk tahun 2018.
Pengunduran diri itu setelah strateginya membingkai pemilu lokal dengan isu perlawanan terhadap meningkatnya permusuhan China gagal membuahkan hasil dan tak memenangkan dukungan publik.
Pemilihan wali kota, kepala daerah, dan anggota dewan lokal biasanya mengangkat masalah domestik seperti pandemi dan kejahatan COVID-19. Mereka yang terpilih juga tidak akan mengangkat suara langsung tentang kebijakan China.
Tetapi Tsai telah menyusun ulang pemilu lokal tersebut sebagai lebih dari sekadar pemungutan suara lokal.
Dia mengatakan dunia menyaksikan bagaimana Taiwan mempertahankan demokrasinya di tengah ketegangan militer dengan China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya.
Partai oposisi utama Kuomintang, atau KMT, memimpin atau mengklaim kemenangan di 13 dari 21 kursi wali kota dan bupati yang diperebutkan, termasuk ibu kota Taipei, dibandingkan dengan DPP yang hanya meraih lima.
Hasil pemilu lokal itu secara umum sesuai prediksi dan serupa hasil pilkada terakhir tahun 2018.
“Hasilnya mengecewakan harapan kami. Kami dengan rendah hati menerima hasilnya dan menerima keputusan rakyat Taiwan,” ujar Tsai kepada wartawan di markas partai saat dia berhenti sebagai ketua partai, yang juga dia lakukan setelah hasil buruk tahun 2018.
tulis komentar anda