6 Fakta tentang Anwar Ibrahim, PM Baru Malaysia
Sabtu, 26 November 2022 - 21:02 WIB
JAKARTA - Dato' Seri Utama Haji Anwar bin Ibrahim atau Anwar Ibrahim resmi ditunjuk sebagai Perdana Menteri (baru) Malaysia pada 24 November 2022. Penunjukan dilakukan oleh Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Sebelum meraih kekuasaan, pemimpin koalisi Pakatan Harapan ini menjadi politisi oposisi. Anwar Ibrahim merupakan politisi lawas kelahiran 10 Agustus 1947.
Dia sebenarnya anak didik mantan PM Mahathir Mohamad sebelum bermusuhan dan sempat berkoalisi kembali.
Ada 6 fakta tentang sosok Anwar Ibrahim ini. Berikut ulasannya.
1. Pendiri Gerakan Pemuda Muslim Malaysia
Karier politik Anwar Ibrahim dimulai sebagai pemimpin pemuda Islam sebelum bergabung dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pimpinan mantan PM Mahathir Mohamad. Dia kemudian lolos menjadi anggota Parlemen.
Anwar mendirikan Gerakan Pemuda Muslim yang lebih dikenal dengan ABIM pada tahun 1971.
2. Pernah Menjabat Menteri
Pada tahun 1983, Anwar Ibrahim menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Tiga tahun kemudian, tahun 1986, dia ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan.
Pada tahun 1991, politisi asal Bukit Mertajam ini ditunjuk sebagai Menteri Keuangan dan kemudian menjabat Wakil Perdana Menteri pada 1993.
3. Tersandung Tuduhan Korupsi dan Sodomi
Pada tahun 1998, Anwar Ibrahim dipecat oleh sang mentor; PM Mahathir Mohamad setelah dituduh korupsi. Dia juga dituduh melakukan sodomi, tuduhan serius menurut hukum di Malaysia.
Dua tuduhan yang menjadi awal dari kejatuhan Anwar Ibrahim ini terjadi ketika dia terlibat perseteruan dengan Mahathir atas penanganan Malaysia dalam menghadapi krisis keuangan yang menerjang Asia.
Massa pendukung Anwar dari kelopok muslim Melayu tidak percaya dengan tuduhan itu. Mereka demo dan mendorong gerakan reformasi.
4. Dipenjara 2 Kali
Tuduhan korupsi dan sodomi telah menyebabkan Anwar Ibrahim dijebloskan ke penjara pada tahun 1999. Saat itu, Anwar menegaskan tidak bersalah dan dua tuduhan itu bermotivasi politik.
Dia dibebaskan tahun 2004 setelah Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa tidak cukup bukti untuk menghukumnya.
Bebas dari penjara, Anwar Ibrahim rehat sejenak sebelum akhirnya kembali ke dunia politik. Pada Agustus 2008, dia terpilih sebagai pemimpin oposisi di Parlemen atau Dewan Rakyat.
Namun, pada tahun yang sama, dia lagi-lagi diterpa tuduhan sodomi. Anwar percaya tuduhan itu bertujuan untuk mendepaknya sebagai pemimpin oposisi.
Anwar dibebaskan sepenuhnya pada tahun 2012 oleh Pengadilan Tinggi. Anehnya, Pengadilan Tinggi membatalkan keputusan pembebasan Anwar dan menyebabkan dia harus dipenjara selama lima tahun pada tahun 2015.
Anwar lagi-lagi membantah tuduhan itu. Dia kemudian menerima pengampunan penuh dari Raja Malaysia atas lobi Mahathir Mohamad kala itu. Dia bebas setelah menjalani masa hukuman selama tiga tahun penjara.
5. Tokoh Oposisi
Anwar Ibrahim dikenal sebagai tokoh oposisi yang berpengaruh.
Setelah lama bermusuhan, Anwar Ibrahim sepakat berkoalisi dengan Mahathir Mohamaad untuk menjungkalkan PM Najib Razak, pemimpin UMNO.
Koalisi itu sukses mengalahkan kubu Najib Razak dalam pemilu tahun 2018. Laporan media lokal menyebut, Mahathir hanya menjalankan separuh dari masa kekuasaannya sebagai PM Malaysia dan sisa masa kekuasaan akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim.
Alih-alih kekuasaan diserahkan, PM Mahathir justru mengundurkan diri karena kekisruhan politik. Para pendukung Anwar menganggap Mahathir ingkar janji dan Anwar mantab menjadi oposisi.
Setelah Mahathir mengundurkan diri, Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai PM berikutnya karena kubunya mengeklaim memperoleh dukungan mayoritas di Parlemen.
Keputusan itu ditentang oleh Anwar dan menurutnya dialah yang lebih pantas duduk di posisi tersebut. Anwar mengatakan dia memiliki cukup dukungan di Parlemen untuk menjadi PM dan mendesak Muhyiddin untuk mengundurkan diri.
6. Mempromosikan Kesetaraan dan Pemerintahan Anti-Korupsi
Sejak terjung kembali ke politik, Anwar gencar mengampanyekan kesetaraan dan gerakan anti-korupsi. Dia meraih kekuasaan dengan janji tidak akan mengambil gaji sebagai PM Malaysia.
Dia juga berjanji menciptakan masyarakat yang lebih setara di negara multi-ras.
Meski sudah berkuasa, Anwar mengatakan ada kemungkinan dia akan dijatuhkan oleh partai partai-partai oposisi yang bersekutu.
Sebelum meraih kekuasaan, pemimpin koalisi Pakatan Harapan ini menjadi politisi oposisi. Anwar Ibrahim merupakan politisi lawas kelahiran 10 Agustus 1947.
Dia sebenarnya anak didik mantan PM Mahathir Mohamad sebelum bermusuhan dan sempat berkoalisi kembali.
Ada 6 fakta tentang sosok Anwar Ibrahim ini. Berikut ulasannya.
1. Pendiri Gerakan Pemuda Muslim Malaysia
Karier politik Anwar Ibrahim dimulai sebagai pemimpin pemuda Islam sebelum bergabung dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pimpinan mantan PM Mahathir Mohamad. Dia kemudian lolos menjadi anggota Parlemen.
Anwar mendirikan Gerakan Pemuda Muslim yang lebih dikenal dengan ABIM pada tahun 1971.
2. Pernah Menjabat Menteri
Pada tahun 1983, Anwar Ibrahim menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Tiga tahun kemudian, tahun 1986, dia ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan.
Pada tahun 1991, politisi asal Bukit Mertajam ini ditunjuk sebagai Menteri Keuangan dan kemudian menjabat Wakil Perdana Menteri pada 1993.
3. Tersandung Tuduhan Korupsi dan Sodomi
Pada tahun 1998, Anwar Ibrahim dipecat oleh sang mentor; PM Mahathir Mohamad setelah dituduh korupsi. Dia juga dituduh melakukan sodomi, tuduhan serius menurut hukum di Malaysia.
Dua tuduhan yang menjadi awal dari kejatuhan Anwar Ibrahim ini terjadi ketika dia terlibat perseteruan dengan Mahathir atas penanganan Malaysia dalam menghadapi krisis keuangan yang menerjang Asia.
Massa pendukung Anwar dari kelopok muslim Melayu tidak percaya dengan tuduhan itu. Mereka demo dan mendorong gerakan reformasi.
4. Dipenjara 2 Kali
Tuduhan korupsi dan sodomi telah menyebabkan Anwar Ibrahim dijebloskan ke penjara pada tahun 1999. Saat itu, Anwar menegaskan tidak bersalah dan dua tuduhan itu bermotivasi politik.
Dia dibebaskan tahun 2004 setelah Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa tidak cukup bukti untuk menghukumnya.
Bebas dari penjara, Anwar Ibrahim rehat sejenak sebelum akhirnya kembali ke dunia politik. Pada Agustus 2008, dia terpilih sebagai pemimpin oposisi di Parlemen atau Dewan Rakyat.
Namun, pada tahun yang sama, dia lagi-lagi diterpa tuduhan sodomi. Anwar percaya tuduhan itu bertujuan untuk mendepaknya sebagai pemimpin oposisi.
Anwar dibebaskan sepenuhnya pada tahun 2012 oleh Pengadilan Tinggi. Anehnya, Pengadilan Tinggi membatalkan keputusan pembebasan Anwar dan menyebabkan dia harus dipenjara selama lima tahun pada tahun 2015.
Anwar lagi-lagi membantah tuduhan itu. Dia kemudian menerima pengampunan penuh dari Raja Malaysia atas lobi Mahathir Mohamad kala itu. Dia bebas setelah menjalani masa hukuman selama tiga tahun penjara.
5. Tokoh Oposisi
Anwar Ibrahim dikenal sebagai tokoh oposisi yang berpengaruh.
Setelah lama bermusuhan, Anwar Ibrahim sepakat berkoalisi dengan Mahathir Mohamaad untuk menjungkalkan PM Najib Razak, pemimpin UMNO.
Koalisi itu sukses mengalahkan kubu Najib Razak dalam pemilu tahun 2018. Laporan media lokal menyebut, Mahathir hanya menjalankan separuh dari masa kekuasaannya sebagai PM Malaysia dan sisa masa kekuasaan akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim.
Alih-alih kekuasaan diserahkan, PM Mahathir justru mengundurkan diri karena kekisruhan politik. Para pendukung Anwar menganggap Mahathir ingkar janji dan Anwar mantab menjadi oposisi.
Setelah Mahathir mengundurkan diri, Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai PM berikutnya karena kubunya mengeklaim memperoleh dukungan mayoritas di Parlemen.
Keputusan itu ditentang oleh Anwar dan menurutnya dialah yang lebih pantas duduk di posisi tersebut. Anwar mengatakan dia memiliki cukup dukungan di Parlemen untuk menjadi PM dan mendesak Muhyiddin untuk mengundurkan diri.
6. Mempromosikan Kesetaraan dan Pemerintahan Anti-Korupsi
Sejak terjung kembali ke politik, Anwar gencar mengampanyekan kesetaraan dan gerakan anti-korupsi. Dia meraih kekuasaan dengan janji tidak akan mengambil gaji sebagai PM Malaysia.
Dia juga berjanji menciptakan masyarakat yang lebih setara di negara multi-ras.
Meski sudah berkuasa, Anwar mengatakan ada kemungkinan dia akan dijatuhkan oleh partai partai-partai oposisi yang bersekutu.
(min)
tulis komentar anda