6 Fakta tentang Anwar Ibrahim, PM Baru Malaysia
Sabtu, 26 November 2022 - 21:02 WIB
Anwar dibebaskan sepenuhnya pada tahun 2012 oleh Pengadilan Tinggi. Anehnya, Pengadilan Tinggi membatalkan keputusan pembebasan Anwar dan menyebabkan dia harus dipenjara selama lima tahun pada tahun 2015.
Anwar lagi-lagi membantah tuduhan itu. Dia kemudian menerima pengampunan penuh dari Raja Malaysia atas lobi Mahathir Mohamad kala itu. Dia bebas setelah menjalani masa hukuman selama tiga tahun penjara.
5. Tokoh Oposisi
Anwar Ibrahim dikenal sebagai tokoh oposisi yang berpengaruh.
Setelah lama bermusuhan, Anwar Ibrahim sepakat berkoalisi dengan Mahathir Mohamaad untuk menjungkalkan PM Najib Razak, pemimpin UMNO.
Koalisi itu sukses mengalahkan kubu Najib Razak dalam pemilu tahun 2018. Laporan media lokal menyebut, Mahathir hanya menjalankan separuh dari masa kekuasaannya sebagai PM Malaysia dan sisa masa kekuasaan akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim.
Alih-alih kekuasaan diserahkan, PM Mahathir justru mengundurkan diri karena kekisruhan politik. Para pendukung Anwar menganggap Mahathir ingkar janji dan Anwar mantab menjadi oposisi.
Setelah Mahathir mengundurkan diri, Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai PM berikutnya karena kubunya mengeklaim memperoleh dukungan mayoritas di Parlemen.
Keputusan itu ditentang oleh Anwar dan menurutnya dialah yang lebih pantas duduk di posisi tersebut. Anwar mengatakan dia memiliki cukup dukungan di Parlemen untuk menjadi PM dan mendesak Muhyiddin untuk mengundurkan diri.
6. Mempromosikan Kesetaraan dan Pemerintahan Anti-Korupsi
Anwar lagi-lagi membantah tuduhan itu. Dia kemudian menerima pengampunan penuh dari Raja Malaysia atas lobi Mahathir Mohamad kala itu. Dia bebas setelah menjalani masa hukuman selama tiga tahun penjara.
5. Tokoh Oposisi
Anwar Ibrahim dikenal sebagai tokoh oposisi yang berpengaruh.
Setelah lama bermusuhan, Anwar Ibrahim sepakat berkoalisi dengan Mahathir Mohamaad untuk menjungkalkan PM Najib Razak, pemimpin UMNO.
Koalisi itu sukses mengalahkan kubu Najib Razak dalam pemilu tahun 2018. Laporan media lokal menyebut, Mahathir hanya menjalankan separuh dari masa kekuasaannya sebagai PM Malaysia dan sisa masa kekuasaan akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim.
Alih-alih kekuasaan diserahkan, PM Mahathir justru mengundurkan diri karena kekisruhan politik. Para pendukung Anwar menganggap Mahathir ingkar janji dan Anwar mantab menjadi oposisi.
Setelah Mahathir mengundurkan diri, Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai PM berikutnya karena kubunya mengeklaim memperoleh dukungan mayoritas di Parlemen.
Keputusan itu ditentang oleh Anwar dan menurutnya dialah yang lebih pantas duduk di posisi tersebut. Anwar mengatakan dia memiliki cukup dukungan di Parlemen untuk menjadi PM dan mendesak Muhyiddin untuk mengundurkan diri.
6. Mempromosikan Kesetaraan dan Pemerintahan Anti-Korupsi
tulis komentar anda