Jerman Tolak Kirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina
Jum'at, 25 November 2022 - 21:47 WIB
BERLIN - Jerman menolak seruan Polandia untuk mengirimkan sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot buatan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina . Penolakan itu terjadi setelah Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak meminta agar senjata yang ditawarkan Berlin ke Warsawa diberikan ke Kiev dan ditempatkan di bagian barat negara itu, dekat perbatasan Ukraina-Polandia.
“Patriot ini adalah bagian dari pertahanan udara terintegrasi NATO, artinya mereka dimaksudkan untuk dikerahkan di wilayah NATO,” kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht.
“Penggunaan apa pun di luar wilayah NATO akan memerlukan diskusi sebelumnya dengan NATO dan sekutunya,” imbuhnya seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (25/11/2022).
Jerman menawarkan untuk meningkatkan pertahanan Polandia setelah rudal jatuh di bagian timur negara itu pekan lalu, menewaskan dua orang. Pejabat Ukraina dan beberapa laporan media Barat awalnya mengklaim bahwa itu ditembakkan oleh Rusia. Namun, Presiden Polandia Andrzej Duda kemudian mengatakan kemungkinan diluncurkan oleh pasukan pertahanan udara Ukraina dan menyimpang dari jalur saat mencoba menghalau serangan Rusia.
Jaroslaw Kaczynski, pemimpin partai Hukum dan Keadilan konservatif Polandia yang berkuasa dan mantan perdana menteri, pada hari Rabu mengatakan kepada kantor berita PAP bahwa akan lebih baik untuk keamanan Polandia jika Jerman menyerahkan rudal Patriot kepada Ukraina, melatih kru Ukraina dengan ketentuan bahwa baterai akan ditempatkan di Ukraina barat.
Pernyataannya ini muncul saat dia berkampanye untuk pemilihan parlemen tahun depan.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Kamis mengklaim bahwa korban sipil baru-baru ini di Kiev disebabkan oleh pekerjaan senjata pertahanan udara Ukraina, termasuk yang dipasok oleh Barat.
Sementara itu The New York Times baru-baru ini melaporkan bahwa pada bulan September lalu sebuah rudal anti-radar HARM buatan AS yang ditembakkan oleh jet Ukraina kemungkinan telah keluar jalur dan menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di kota Kramatorsk yang dikuasai Ukraina, melukai tiga orang.
“Patriot ini adalah bagian dari pertahanan udara terintegrasi NATO, artinya mereka dimaksudkan untuk dikerahkan di wilayah NATO,” kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht.
“Penggunaan apa pun di luar wilayah NATO akan memerlukan diskusi sebelumnya dengan NATO dan sekutunya,” imbuhnya seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (25/11/2022).
Jerman menawarkan untuk meningkatkan pertahanan Polandia setelah rudal jatuh di bagian timur negara itu pekan lalu, menewaskan dua orang. Pejabat Ukraina dan beberapa laporan media Barat awalnya mengklaim bahwa itu ditembakkan oleh Rusia. Namun, Presiden Polandia Andrzej Duda kemudian mengatakan kemungkinan diluncurkan oleh pasukan pertahanan udara Ukraina dan menyimpang dari jalur saat mencoba menghalau serangan Rusia.
Jaroslaw Kaczynski, pemimpin partai Hukum dan Keadilan konservatif Polandia yang berkuasa dan mantan perdana menteri, pada hari Rabu mengatakan kepada kantor berita PAP bahwa akan lebih baik untuk keamanan Polandia jika Jerman menyerahkan rudal Patriot kepada Ukraina, melatih kru Ukraina dengan ketentuan bahwa baterai akan ditempatkan di Ukraina barat.
Pernyataannya ini muncul saat dia berkampanye untuk pemilihan parlemen tahun depan.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Kamis mengklaim bahwa korban sipil baru-baru ini di Kiev disebabkan oleh pekerjaan senjata pertahanan udara Ukraina, termasuk yang dipasok oleh Barat.
Sementara itu The New York Times baru-baru ini melaporkan bahwa pada bulan September lalu sebuah rudal anti-radar HARM buatan AS yang ditembakkan oleh jet Ukraina kemungkinan telah keluar jalur dan menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di kota Kramatorsk yang dikuasai Ukraina, melukai tiga orang.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda