Anwar Ibrahim Dipastikan Segera Jadi PM Malaysia, Ini Penyebabnya

Kamis, 24 November 2022 - 12:22 WIB
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dipastikan segera menjadi perdana menteri (PM) Malaysia setelah UMNO memberi isyarat untuk mendukungnya. Foto/REUTERS
KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi reformis Anwar Ibrahim dipastikan segera menjadi perdana menteri (PM) baru Malaysia .

Itu terjadi setelah UMNO, partai utama koalisi Barisan Nasional (BN), pada Kamis (24/22/2022) setuju untuk mendukung pemerintah persatuan setelah pemilu dengan hasil yang tidak meyakinkan.

Meski demikian, kesepakatan apapun tetap harus disetujui oleh Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.



Pemilu yang memecah belah pada Sabtu pekan lalu menyebabkan Parlemen menggantung yang hanya memperbarui krisis kepemimpinan di Malaysia, yang memiliki tiga perdana menteri sejak 2018.

Polisi telah memperketat keamanan nasional karena isu media sosial ramai memperbincangkan masalah rasial jika blok multietnis Anwar Ibrahim menang.



Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibraim menduduki puncak persaingan dengan meraih 82 kursi Parlemen, kurang dari 112 yang dibutuhkan untuk bisa membentuk pemerintahan baru.

Perikatan Nasional pimpinan mantan Perdana Menteri Muhyiddin meraih 73 kursi Parlemen.

Sedangkan koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin oleh Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) meraih 30 kursi, namun memegang kunci yang akan memiringkan keseimbangan di antara kubu Anwar Ibrahim dengan kubu Muhyiddin Yassin.

Mengutip AP, UMNO telah membatalkan keputusannya untuk tetap menjadi oposisi, dengan mengatakan akan memperhatikan usulan raja untuk sebuah pemerintahan persatuan.

Sekretaris Jenderal UMNO Ahmad Maslan mengatakan pada hari Kamis bahwa badan pembuat keputusan tertinggi partai telah memutuskan untuk mendukung pemerintah persatuan yang tidak dipimpin oleh kubu Muhyiddin. Ini menjadi sinyal kuat bagi Anwar Ibrahim untuk menjadi PM baru Malaysia.

Dia mengatakan UMNO akan menerima pemerintah persatuan atau bentuk pemerintahan lain yang diputuskan oleh raja.

UMNO memegang 26 kursi dan empat lainnya dipegang oleh partai-partai komponen dalam aliansi Barisan Nasional-nya. Tidak jelas apakah anggota partai lainnya di koalisi Barisan Nasional setuju untuk mengikuti keputusan UMNO.

Jika 30 anggota Parlemen Barisan Nasional mendukung Anwar, dia akan mendapatkan suara mayoritas dan pasti menjadi PM baru Malaysia.

Anwar Ibrahim sudah mendapat dukungan dari partai kecil di Pulau Kalimantan dengan tiga kursi. Secara keseluruhan, itu akan memberinya 115 kursi Parlemen.

Jika Anwar merebut posisi puncak, itu akan meredakan kekhawatiran atas kebangkitan politik sayap kanan di negara itu.

Kubu Muhyiddin Yassin termasuk Partai Islam Pan-Malaysia garis keras, yang memiliki 49 kursi—lebih dari dua kali lipat dari yang dimenangkannya pada 2018. Dikenal sebagai PAS, partai itu mendukung Syariah Islam, memerintah tiga negara bagian, dan sekarang menjadi satu-satunya partai terbesar.

Ketua PAS Abdul Hadi Awang menolak untuk mengakui kekalahan, mendesak pengikut untuk tetap tenang.

“Kami sedang mengusahakannya. Kami masih memimpin. Mereka berencana. Allah penentu rencana. Kami berada di sisi kanan. Insyaallah kita dilindungi, negara dilindungi,” tulisnya di Facebook.

Muslim Melayu adalah dua pertiga dari 33 juta penduduk Malaysia, termasuk etnis Tionghoa dan minoritas India.

Raja Malaysia pada hari ini bertemu dengan keluarga kerajaan dari sembilan negara bagian untuk berkonsultasi dengan mereka tentang kebuntuan politik.

Aliansi reformis Anwar memenangkan pemilu 2018 yang menyebabkan perubahan rezim pertama sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada 1957. Tetapi pemerintah runtuh setelah Muhyiddin Yassin membelot dan bergandengan tangan dengan UMNO untuk membentuk pemerintahan baru.

Pemerintahan Muhyiddin Yassin dilanda persaingan internal dan dia mengundurkan diri setelah 17 bulan berkuasa.

Pemimpin UMNO Ismail Sabri Yaakob kemudian diangkat oleh raja sebagai perdana menteri.

Banyak orang Melayu pedesaan takut mereka akan kehilangan hak istimewa mereka dengan pluralisme yang lebih besar di bawah kepemimpinan Anwar. Muak dengan korupsi dan pertikaian di UMNO, banyak dari mereka yang memilih kubu Muhyiddin dalam pemungutan suara hari Sabtu pekan lalu.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More