Salah Tuduh Rudal Rusia Hantam Polandia, Wartawan AP Dipecat
Selasa, 22 November 2022 - 18:42 WIB
Menurut kebijakan kantor berita tersebut, sebuah laporan membutuhkan setidaknya dua sumber untuk diterbitkan, dengan satu sumber hanya diperbolehkan jika itu adalah sosok otoritatif yang memberikan informasi dengan sangat rinci sehingga keakuratannya tidak diragukan lagi.
Seorang karyawan AP yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Washington Post bahwa LaPorta memberi informasi yang salah kepada editornya dan bahwa seorang manajer senior telah memeriksa sumbernya, membuat kesan bahwa sumber laporan telah disetujui.
Juru bicara AP Lauren Easton menolak untuk secara resmi mengidentifikasi LaPorta sebagai penulis berita kontroversial tersebut, tetapi mengatakan kepada bahwa ketika "standar dilanggar", lembaga itu harus bertindak untuk melindungi integritasnya dan tidak membuat keputusan ini dengan enteng.
Wartawan investigasi berusia 35 tahun itu telah bersama AP sejak April 2020, meliput urusan militer dan masalah keamanan nasional.
LaPorta juga merupakan mantan marinir AS yang bertugas di Afghanistan. Dia menolak berkomentar ketika didekati oleh surat kabar Washington Post untuk dimintai konfirmasi.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Seorang karyawan AP yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Washington Post bahwa LaPorta memberi informasi yang salah kepada editornya dan bahwa seorang manajer senior telah memeriksa sumbernya, membuat kesan bahwa sumber laporan telah disetujui.
Juru bicara AP Lauren Easton menolak untuk secara resmi mengidentifikasi LaPorta sebagai penulis berita kontroversial tersebut, tetapi mengatakan kepada bahwa ketika "standar dilanggar", lembaga itu harus bertindak untuk melindungi integritasnya dan tidak membuat keputusan ini dengan enteng.
Wartawan investigasi berusia 35 tahun itu telah bersama AP sejak April 2020, meliput urusan militer dan masalah keamanan nasional.
LaPorta juga merupakan mantan marinir AS yang bertugas di Afghanistan. Dia menolak berkomentar ketika didekati oleh surat kabar Washington Post untuk dimintai konfirmasi.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(min)
tulis komentar anda