Kim Jong-un kepada AS: Nuklir Dilawan Nuklir, Konfrontasi Habis-habisan
Minggu, 20 November 2022 - 00:24 WIB
Korea Utara telah lama membela peluncuran rudal balistiknya sebagai pertahanan yang sah terhadap apa yang disebutnya sebagai ancaman puluhan tahun dari pasukan militer AS dan sekutunya; Korea Selatan.
Kim Jong-un didampingi putrinya, dalam penampilan publik pertamanya, saat dia menginspeksi lokasi peluncuran rudal pada hari Jumat.
Diikuti oleh pejabat dan personel militer, Kim Jong-un dan putrinya berjalan bergandengan tangan melewati lokasi peluncuran ICBM di mana mereka berhenti sejenak untuk mengamati perangkat keras militer dan beberapa ICBM.
Mengomentari peluncuran ICBM oleh Pyongyang pada hari Jumat, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya telah mengajukan protes keras terhadap Korea Utara, yang telah mengulangi provokasinya dengan frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Kami telah mengatakan kepada (Pyongyang) bahwa kami benar-benar tidak dapat mentoleransi tindakan seperti itu,” kata Kishida pada pertemuan puncak (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Thailand.
Menurut laporan KCNA, ICBM yang diuji coba terbang hampir 1.000 km (621 mil) selama kira-kira 69 menit, mencapai ketinggian puncak 6.041 km (3.754 mil).
Kim Jong-un, lanjut KCNA, memuji uji coba ICBM yang sukses tersebut, menyatakannya sebagai konfirmasi kapasitas maksimum Korea Utara untuk menahan ancaman nuklir apa pun.
Menurutnya, itu juga sebagai peringatan kepada pemerintahan dan sekutu Presiden AS Joe Biden bahwa setiap provokasi militer akan memicu "penghancuran diri" mereka.
"Partai dan pemerintah kita harus dengan jelas menunjukkan keinginan terkuat mereka untuk membalas latihan perang agresi musuh yang histeris," kata Kim Jong-un, seperti dikutip KCNA.
Peluncuran ICBM hari Jumat dan peringatan keras Kim Jong-un datang hanya beberapa hari setelah Biden menekan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan tatap muka pertama mereka di sela-sela KTT G20 di Bali untuk memberi tahu Kim Jong-un bahwa Washington tidak akan membela uji coba sejata nuklir Pyongyang.
Kim Jong-un didampingi putrinya, dalam penampilan publik pertamanya, saat dia menginspeksi lokasi peluncuran rudal pada hari Jumat.
Diikuti oleh pejabat dan personel militer, Kim Jong-un dan putrinya berjalan bergandengan tangan melewati lokasi peluncuran ICBM di mana mereka berhenti sejenak untuk mengamati perangkat keras militer dan beberapa ICBM.
Mengomentari peluncuran ICBM oleh Pyongyang pada hari Jumat, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya telah mengajukan protes keras terhadap Korea Utara, yang telah mengulangi provokasinya dengan frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Kami telah mengatakan kepada (Pyongyang) bahwa kami benar-benar tidak dapat mentoleransi tindakan seperti itu,” kata Kishida pada pertemuan puncak (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Thailand.
Menurut laporan KCNA, ICBM yang diuji coba terbang hampir 1.000 km (621 mil) selama kira-kira 69 menit, mencapai ketinggian puncak 6.041 km (3.754 mil).
Kim Jong-un, lanjut KCNA, memuji uji coba ICBM yang sukses tersebut, menyatakannya sebagai konfirmasi kapasitas maksimum Korea Utara untuk menahan ancaman nuklir apa pun.
Menurutnya, itu juga sebagai peringatan kepada pemerintahan dan sekutu Presiden AS Joe Biden bahwa setiap provokasi militer akan memicu "penghancuran diri" mereka.
"Partai dan pemerintah kita harus dengan jelas menunjukkan keinginan terkuat mereka untuk membalas latihan perang agresi musuh yang histeris," kata Kim Jong-un, seperti dikutip KCNA.
Peluncuran ICBM hari Jumat dan peringatan keras Kim Jong-un datang hanya beberapa hari setelah Biden menekan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan tatap muka pertama mereka di sela-sela KTT G20 di Bali untuk memberi tahu Kim Jong-un bahwa Washington tidak akan membela uji coba sejata nuklir Pyongyang.
tulis komentar anda