Ukraina Coba Tekan Georgia untuk Keroyok Rusia
Sabtu, 19 November 2022 - 05:13 WIB
TBILISI - Georgia mengungkap bahwa Ukraina mencoba menekannya untuk membuka front kedua melawan Rusia . Dengan demikian, Kiev dan Tblisi bisa mengeroyok Moskow dari dua sisi.
Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili mengatakan front kedua melawan Moskow mungkin dibuka jika negaranya dikuasai kubu oposisi.
Dalam pidatonya di parlemen pada hari Jumat, Garibashvili mengatakan bahwa upaya Ukraina untuk membuka front kedua melawan Rusia di Georgia adalah bukan interpretasi dan bukan legenda.
“Orang-orang ini [oposisi Georgia] adalah sekutu mereka [pejabat Ukraina]. Bayangkan jika orang-orang ini memimpin pemerintahan Georgia hari ini,” kata Garibashvili, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (19/11/2022) .
"Apakah ada yang ragu bahwa 'front kedua' akan dibuka di Georgia, mengubah negara menjadi 'jarak tembak?'"
Tbilisi sejauh ini menahan diri dari mengambil bagian dalam sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia atas operasi militernya di Ukraina, dan Garibashvili menyatakan pada bulan April bahwa negaranya tidak akan bergabung dalam pertempuran, karena akan bertentangan dengan kepentingan nasional Georgia.
Tak lama setelah Rusia melancarkan operasi militernya pada akhir Februari, sejumlah pejabat di Kiev, termasuk sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Aleksey Danilov meminta beberapa negara, termasuk Jepang, Polandia, Moldova, dan Georgia, untuk membuka serangkaian front kedua dengan menyerang Rusia dan merebut wilayah perbatasan seperti Kepulauan Kuril dan Kaliningrad.
Sejauh ini tidak ada negara yang menerima permintaan Kiev.
Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili mengatakan front kedua melawan Moskow mungkin dibuka jika negaranya dikuasai kubu oposisi.
Dalam pidatonya di parlemen pada hari Jumat, Garibashvili mengatakan bahwa upaya Ukraina untuk membuka front kedua melawan Rusia di Georgia adalah bukan interpretasi dan bukan legenda.
“Orang-orang ini [oposisi Georgia] adalah sekutu mereka [pejabat Ukraina]. Bayangkan jika orang-orang ini memimpin pemerintahan Georgia hari ini,” kata Garibashvili, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (19/11/2022) .
"Apakah ada yang ragu bahwa 'front kedua' akan dibuka di Georgia, mengubah negara menjadi 'jarak tembak?'"
Baca Juga
Tbilisi sejauh ini menahan diri dari mengambil bagian dalam sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia atas operasi militernya di Ukraina, dan Garibashvili menyatakan pada bulan April bahwa negaranya tidak akan bergabung dalam pertempuran, karena akan bertentangan dengan kepentingan nasional Georgia.
Tak lama setelah Rusia melancarkan operasi militernya pada akhir Februari, sejumlah pejabat di Kiev, termasuk sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Aleksey Danilov meminta beberapa negara, termasuk Jepang, Polandia, Moldova, dan Georgia, untuk membuka serangkaian front kedua dengan menyerang Rusia dan merebut wilayah perbatasan seperti Kepulauan Kuril dan Kaliningrad.
Sejauh ini tidak ada negara yang menerima permintaan Kiev.
tulis komentar anda