Israel Menyerah pada Tekanan AS untuk Bantu Ukraina
Jum'at, 18 November 2022 - 18:02 WIB
TEL AVIV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong Israel ke dalam satu kali kesepakatan untuk memberi Ukraina "materi strategis" misterius beberapa pekan lalu.
Surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan hal itu pada Kamis (17/11/2022). Tel Aviv dilaporkan ingin rincian kesepakatan dirahasiakan untuk menghindari kejengkelan Rusia.
Mengutip tiga "pejabat diplomatik senior Eropa", Haaretz melaporkan Washington mendekati pemerintah Israel beberapa pekan lalu.
AS menekan Israel untuk memasok baterai anti-pesawat ke Ukraina. Meski Israel menolak permintaan itu, mereka untuk mendanai “materi strategis” sebagai gantinya.
“Beberapa juta dolar ditransfer ke negara anggota NATO yang sangat terlibat dalam memasok peralatan militer ke Ukraina," ungkap laporan itu.
Negara itu kemudian membeli bahan-bahan tersebut dan mengirimkannya ke Ukraina.
Sumber Haaretz menuntut agar sifat dari materi ini dirahasiakan, sementara Tel Aviv meminta semua pihak yang terlibat dalam kesepakatan untuk tidak mengungkapkannya secara terbuka, "agar tidak membuat marah (Presiden Rusia Vladimir) Putin."
Laporan Haaretz tidak menyebutkan nama anggota NATO yang terlibat dalam kesepakatan itu. Namun, itu menyerupai kesepakatan pasar abu-abu sebelumnya yang melibatkan Polandia.
Kembali pada bulan September, situs berita Ibrani Zman Yisrael melaporkan setidaknya satu kontraktor pertahanan Israel mengirimkan sistem anti-drone ke Polandia, dengan Warsawa kemudian mengirimnya ke Ukraina.
Pemerintah Israel dilaporkan menutup mata terhadap pengaturan ini, meskipun secara resmi menolak memasok senjata ofensif ke Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali meminta Israel memasok negaranya dengan senjata, termasuk sistem pertahanan udara Iron Dome.
Israel yang bergantung pada hubungan diplomatik dengan Moskow untuk menerbangkan pesawat tempurnya di wilayah udara Suriah yang dikuasai Rusia telah secara resmi menolak, dan hanya mengirimkan peralatan pertahanan seperti helm dan pelindung tubuh.
Namun, para pejabat Ukraina mengatakan kepada New York Times bulan lalu bahwa Israel memberikan dukungan intelijen kepada militernya.
Tak hanya itu, satu perusahaan Israel mengirimkan citra satelit berisi posisi pasukan Rusia ke Kiev.
Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov kemudian membantahnya dalam wawancara dengan Haaretz, sebelum menegaskan, “Israel akan malu jika tidak mendukung kami.”
Dengan perubahan dalam pemerintahan yang ditetapkan untuk membawa Benjamin Netanyahu kembali berkuasa di Israel, sumber Haaretz mengatakan akan tergantung pada tokoh sayap kanan veteran itu apakah akan mengulangi kesepakatan "materi strategis".
Surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan hal itu pada Kamis (17/11/2022). Tel Aviv dilaporkan ingin rincian kesepakatan dirahasiakan untuk menghindari kejengkelan Rusia.
Mengutip tiga "pejabat diplomatik senior Eropa", Haaretz melaporkan Washington mendekati pemerintah Israel beberapa pekan lalu.
AS menekan Israel untuk memasok baterai anti-pesawat ke Ukraina. Meski Israel menolak permintaan itu, mereka untuk mendanai “materi strategis” sebagai gantinya.
“Beberapa juta dolar ditransfer ke negara anggota NATO yang sangat terlibat dalam memasok peralatan militer ke Ukraina," ungkap laporan itu.
Negara itu kemudian membeli bahan-bahan tersebut dan mengirimkannya ke Ukraina.
Sumber Haaretz menuntut agar sifat dari materi ini dirahasiakan, sementara Tel Aviv meminta semua pihak yang terlibat dalam kesepakatan untuk tidak mengungkapkannya secara terbuka, "agar tidak membuat marah (Presiden Rusia Vladimir) Putin."
Laporan Haaretz tidak menyebutkan nama anggota NATO yang terlibat dalam kesepakatan itu. Namun, itu menyerupai kesepakatan pasar abu-abu sebelumnya yang melibatkan Polandia.
Kembali pada bulan September, situs berita Ibrani Zman Yisrael melaporkan setidaknya satu kontraktor pertahanan Israel mengirimkan sistem anti-drone ke Polandia, dengan Warsawa kemudian mengirimnya ke Ukraina.
Pemerintah Israel dilaporkan menutup mata terhadap pengaturan ini, meskipun secara resmi menolak memasok senjata ofensif ke Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali meminta Israel memasok negaranya dengan senjata, termasuk sistem pertahanan udara Iron Dome.
Israel yang bergantung pada hubungan diplomatik dengan Moskow untuk menerbangkan pesawat tempurnya di wilayah udara Suriah yang dikuasai Rusia telah secara resmi menolak, dan hanya mengirimkan peralatan pertahanan seperti helm dan pelindung tubuh.
Namun, para pejabat Ukraina mengatakan kepada New York Times bulan lalu bahwa Israel memberikan dukungan intelijen kepada militernya.
Tak hanya itu, satu perusahaan Israel mengirimkan citra satelit berisi posisi pasukan Rusia ke Kiev.
Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov kemudian membantahnya dalam wawancara dengan Haaretz, sebelum menegaskan, “Israel akan malu jika tidak mendukung kami.”
Dengan perubahan dalam pemerintahan yang ditetapkan untuk membawa Benjamin Netanyahu kembali berkuasa di Israel, sumber Haaretz mengatakan akan tergantung pada tokoh sayap kanan veteran itu apakah akan mengulangi kesepakatan "materi strategis".
(sya)
tulis komentar anda