Penyiar TV AS: Zelensky 'Berbohong' untuk Menyeret AS ke Perang Dunia III

Jum'at, 18 November 2022 - 08:20 WIB
Penyiar televisi AS menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbohong untuk menyeret AS ke Perang Dunia III. Foto/The Hill
WASHINGTON - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bisa saja berbohong dengan sengaja untuk membuat Amerika Serikat (AS) berperang. Hal itu diungkapkan pembawa acara Fox News Tucker Carlson.

Dikatakan oleh Carlson, sikap Zelensky yang menolak untuk mengakui bahwa rudal Ukraina menyebabkan ledakan fatal di Polandia membuatnya tidak layak didukung.

"Zelensky memerintahkan AS untuk memimpin Perang Dunia Ketiga segera setelah ledakan itu," kata Carlson kepada pemirsanya.



"Satu-satunya masalah adalah bahwa itu sepenuhnya dan sama sekali salah," imbuhnya seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (18/11/2022).



Pemimpin Ukraina menggambarkan ledakan itu, yang menewaskan dua orang, sebagai serangan Rusia di wilayah NATO dan meminta Barat untuk menempatkan Rusia "pada tempatnya" sebagai tanggapan. Pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya mendukung klaimnya dalam pernyataan kepada pers.

Moskow berargumen bahwa puing-puing di lokasi ledakan menunjukkan bahwa itu disebabkan oleh rudal dari sistem pertahanan udara S-300, peralatan era Soviet yang diterjunkan oleh Ukraina. Dalam beberapa jam, kepemimpinan AS, NATO, dan Polandia secara terbuka menyatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh rudal anti-udara Ukraina.

Zelensky membantahnya. “Saya yakin ini bukan rudal kami,” katanya dalam sebuah pidato video.

“Saya yakin itu adalah rudal Rusia, berdasarkan laporan militer kami,” imbuhnya.



“Itu tidak hanya tidak benar,” kata Carlson. “Itu adalah kebohongan yang bisa membuat jutaan orang Amerika terbunuh. Jadi, Anda harus bertanya pada diri sendiri, apakah sudah waktunya berhenti mendukung orang ini? Mungkinkah risikonya terlalu tinggi? Dia berbohong dengan sengaja untuk membawa kita ke dalam perang?” tutur Carlson.

“Mungkin dia tidak layak untuk didukung sejak awal. Mungkin dia hanyalah orang kuat Eropa Timur yang korup dalam pakaian olahraga, menjadi sekaya mungkin dengan bantuan Amerika," sambungnya.

Carlson telah lama mengkritik dukungan AS untuk Zelensky, dengan alasan bahwa Ukraina tidak demokratis, dan campur tangan dalam konfliknya dengan Rusia bukanlah kepentingan keamanan nasional AS.

Namun sejak menarik kembali klaimnya, Zelensky mengatakan pada hari Kamis bahwa Kiev tidak "tahu 100%" apa yang terjadi.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More