Biden Perkirakan Konflik Ukraina Melambat Selama Musim Dingin
Selasa, 15 November 2022 - 19:05 WIB
BALI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperkirakan konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina diperkirakan akan "melambat" di musim dingin.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers usai pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Bali, Indonesia, Senin (14/11/2022).
Ditanya bagaimana perebutan kota Kherson oleh pasukan Kiev setelah penarikan Rusia dapat mempengaruhi konflik dan apakah itu akan "menandakan titik balik" dalam permusuhan, Biden memuji perkembangan itu sebagai "kemenangan signifikan bagi Ukraina."
Biden juga berjanji tidak terlibat dalam negosiasi apa pun di Ukraina tanpa partisipasi Kiev di dalamnya.
“Saya sudah sangat jelas bahwa kami akan terus memberikan kemampuan bagi rakyat Ukraina untuk membela diri. Dan kami tidak akan terlibat dalam negosiasi apa pun. Tidak ada, tidak ada apa pun tentang Ukraina tanpa Ukraina,” ujar Biden.
Dia menambahkan, setiap negosiasi dengan Moskow adalah "keputusan yang harus dibuat oleh Ukraina."
Pada saat yang sama, Biden mengatakan AS memperkirakan konflik akan "sedikit melambat" di musim dingin mendatang karena "ketidakmampuan untuk bergerak dengan mudah di seluruh negeri."
Pernyataan itu menggemakan laporan media baru-baru ini, mengutip pejabat administrasi Biden yang tidak disebutkan namanya yang menyatakan permusuhan datang ke "jeda yang dipaksakan cuaca."
“Tetapi saya pikir masih harus dilihat dengan tepat apa hasilnya, kecuali bahwa saya yakin Rusia tidak akan menduduki atau mempertahankan Ukraina seperti yang mereka maksudkan sejak awal,” papar Biden.
Kiev maupun Moskow, bagaimanapun, tidak mengisyaratkan mereka mengharapkan semacam jeda dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Kami tidak dapat membekukan apa pun, kami bukan lemari es,” tegas Alexey Danilov, kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan pada Sabtu.
Dia menjelaskan, "Kami dapat membebaskan wilayah kami terlepas dari cuaca, terlepas dari musimnya."
Rusia, pada bagiannya, telah berulang kali berjanji melanjutkan operasi militernya, dengan pejabat tinggi negara itu menyatakan itu akan berakhir hanya ketika tujuannya tercapai.
Pada saat yang sama, Moskow telah berulang kali mengisyaratkan kesiapannya untuk negosiasi, menyalahkan kurangnya keterlibatan di Kiev.
Sikap Ukraina tentang masalah ini telah berubah beberapa kali sejak konflik dimulai pada akhir Februari, dengan Presiden Volodymyr Zelensky pada Oktober secara resmi melarang pembicaraan apa pun dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers usai pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Bali, Indonesia, Senin (14/11/2022).
Ditanya bagaimana perebutan kota Kherson oleh pasukan Kiev setelah penarikan Rusia dapat mempengaruhi konflik dan apakah itu akan "menandakan titik balik" dalam permusuhan, Biden memuji perkembangan itu sebagai "kemenangan signifikan bagi Ukraina."
Biden juga berjanji tidak terlibat dalam negosiasi apa pun di Ukraina tanpa partisipasi Kiev di dalamnya.
“Saya sudah sangat jelas bahwa kami akan terus memberikan kemampuan bagi rakyat Ukraina untuk membela diri. Dan kami tidak akan terlibat dalam negosiasi apa pun. Tidak ada, tidak ada apa pun tentang Ukraina tanpa Ukraina,” ujar Biden.
Dia menambahkan, setiap negosiasi dengan Moskow adalah "keputusan yang harus dibuat oleh Ukraina."
Pada saat yang sama, Biden mengatakan AS memperkirakan konflik akan "sedikit melambat" di musim dingin mendatang karena "ketidakmampuan untuk bergerak dengan mudah di seluruh negeri."
Pernyataan itu menggemakan laporan media baru-baru ini, mengutip pejabat administrasi Biden yang tidak disebutkan namanya yang menyatakan permusuhan datang ke "jeda yang dipaksakan cuaca."
“Tetapi saya pikir masih harus dilihat dengan tepat apa hasilnya, kecuali bahwa saya yakin Rusia tidak akan menduduki atau mempertahankan Ukraina seperti yang mereka maksudkan sejak awal,” papar Biden.
Kiev maupun Moskow, bagaimanapun, tidak mengisyaratkan mereka mengharapkan semacam jeda dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Kami tidak dapat membekukan apa pun, kami bukan lemari es,” tegas Alexey Danilov, kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan pada Sabtu.
Dia menjelaskan, "Kami dapat membebaskan wilayah kami terlepas dari cuaca, terlepas dari musimnya."
Rusia, pada bagiannya, telah berulang kali berjanji melanjutkan operasi militernya, dengan pejabat tinggi negara itu menyatakan itu akan berakhir hanya ketika tujuannya tercapai.
Pada saat yang sama, Moskow telah berulang kali mengisyaratkan kesiapannya untuk negosiasi, menyalahkan kurangnya keterlibatan di Kiev.
Sikap Ukraina tentang masalah ini telah berubah beberapa kali sejak konflik dimulai pada akhir Februari, dengan Presiden Volodymyr Zelensky pada Oktober secara resmi melarang pembicaraan apa pun dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)
tulis komentar anda