Elon Musk Sebut Kata Bangkrut, 6 Eksekutif Twitter Hengkang
Sabtu, 12 November 2022 - 00:30 WIB
Sejumlah perusahaan telah menarik iklan mereka dari Twitter dalam beberapa pekan terakhir, karena kampanye tekanan oleh para aktivis yang tidak senang dengan pembelian perusahaan oleh Musk dan dukungan pada Partai Republik dalam pemilihan paruh waktu Amerika Serikat (AS).
Musk juga memberi tahu staf bahwa hari-hari makanan gratis, kerja jarak jauh, dan fasilitas lainnya telah berakhir, menurut beberapa outlet.
“Jika Anda secara fisik dapat datang ke kantor dan Anda tidak muncul, pengunduran diri diterima,” ujar dia.
Seiring dengan Roth, lima eksekutif lainnya berhenti pekan ini. Kepala privasi, keamanan informasi, dan kepatuhan mengundurkan diri tepat sebelum batas waktu penyerahan laporan kepada pemerintah AS, yang diwajibkan berdasarkan penyelesaian 2011 dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC).
“FTC melacak perkembangan terakhir di Twitter dengan kekhawatiran mendalam," papar juru bicara Douglas Farrar.
Dia menambahkan, "Tidak ada CEO atau perusahaan yang kebal hukum." Pada Rabu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan "ada banyak cara" untuk menyelidiki akuisisi Musk atas Twitter sebagai potensi risiko keamanan nasional.
Musk memperingatkan publik bahwa, “Twitter akan melakukan banyak hal bodoh dalam beberapa bulan mendatang."
Pada hari Kamis, dia mentweet bahwa penggunaan platform terus meningkat. "Satu hal yang pasti: itu tidak membosankan!" ujar dia.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Musk juga memberi tahu staf bahwa hari-hari makanan gratis, kerja jarak jauh, dan fasilitas lainnya telah berakhir, menurut beberapa outlet.
“Jika Anda secara fisik dapat datang ke kantor dan Anda tidak muncul, pengunduran diri diterima,” ujar dia.
Seiring dengan Roth, lima eksekutif lainnya berhenti pekan ini. Kepala privasi, keamanan informasi, dan kepatuhan mengundurkan diri tepat sebelum batas waktu penyerahan laporan kepada pemerintah AS, yang diwajibkan berdasarkan penyelesaian 2011 dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC).
“FTC melacak perkembangan terakhir di Twitter dengan kekhawatiran mendalam," papar juru bicara Douglas Farrar.
Dia menambahkan, "Tidak ada CEO atau perusahaan yang kebal hukum." Pada Rabu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan "ada banyak cara" untuk menyelidiki akuisisi Musk atas Twitter sebagai potensi risiko keamanan nasional.
Musk memperingatkan publik bahwa, “Twitter akan melakukan banyak hal bodoh dalam beberapa bulan mendatang."
Pada hari Kamis, dia mentweet bahwa penggunaan platform terus meningkat. "Satu hal yang pasti: itu tidak membosankan!" ujar dia.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(sya)
tulis komentar anda