Kondisi Kehidupan Memburuk, Upaya Bunuh Diri di Gaza Meningkat

Rabu, 08 Juli 2020 - 06:06 WIB
Bocah Palestina berada di luar tenda tempat tinggalnya di Gaza. Foto/Apaimages
GAZA CITY - Sebanyak 17 orang bunuh diri di Jalur Gaza tahun ini dan ratusan orang lainnya juga berupaya bunuh diri.

Data itu diungkapkan kelompok hak asasi manusia (HAM) di Gaza, Al Mezan Centre for Human Rights. “Sebagian besar adalah orang muda,” papar Samir Zaqout, Deputi Direktur Al Mezan.

Dia menjelaskan, kemiskinan ekstrem, kondisi hidup yang sulit dan kurangnya kebebasan berekspresi menjadi salah satu faktor penyebab peningkatan upaya bunuh diri.

Krisis politik, ekonomi dan sosial yang dihadapi warga Palestina di Gaza memicu peningkatan masalah kesehatan mental seperti depresi serta penyalahgunaan narkoba.

Narkotika menjadi salah satu barang yang diizinkan Israel untuk diselundupkan ke Gaza tanpa pembatasan. Israel telah mempertahankan blokade di wilayah Gaza selama 13 tahun.



Blokade Israel mengakibatkan populasi di Gaza mengalami kemiskinan. Pengangguran mencapai level luar biasa saat warga berjuang keras memenuhi kebutuhan, dengan 80% populasi tergantung pada bantuan kemanusiaan.

Otoritas Palestina yang dikontrol Fatah di Ramallah semakin memperburuk masalah dengan menahan dan memangkas gaji para pegawai di Gaza.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2018 sudah memprediksi Gaza “tak layak ditinggali” pada 2020. Pandemi virus corona semakin memperburuk situasi itu. (Lihat Infografis: 8 Kegiatan yang Bisa Dilakukan untuk Menghilangkan Stres)

Bank Dunia memperkirakan kemiskinan mempengaruhi 53% warga Gaza sebelum pandemi dan jumlah itu sekarang dapat mencapai 64%. (Lihat Video: Nekat Tiktokan di Jembatan Suramadu, Tiga Emak-emak Berurusan dengan Polisi)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More