Dengan Kecepatan Masa Perang, China Pimpin Perlombaan Vaksin Covid-19

Rabu, 08 Juli 2020 - 01:01 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto/Reuters
BEIJING - China unggul dalam perlombaan pengembangan vaksin untuk membantu mengontrol pandemi Covid-19. Saat ini vaksin eksperimen dari Sinovac Biotech menjadi yang kedua di China dan ketiga di dunia yang memasuki tes tahap akhir pada akhir bulan ini.

Meski baru dalam industri vaksin globak, China menyatukan sektor negara, militer dan swasta untuk memerangi virus yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang. Kecepatan pengembangan vaksin itu pun seperti masa perang.

Banyak negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS) yang bekerja sama dengan sektor swasta untuk memenangkan perlombaan pengembangan vaksin. China juga menghadapi banyak tantangan.



Kesuksesan China menurunkan infeksi Covid-19 membuat Beijing lebih sulit melakukan tes vaksin skala besar. Sejauh ini hanya sedikit negara lain yang bersedia bekerja sama dengan China.

Setelah skandal vaksin sebelumnya, China harus meyakinkan dunia bahwa pihaknya telah memenuhi semua standar keselamatan dan kualitas.

Lembaga yang dikontrol negara telah menyelesaikan pembangungan dua pabrik vaksin hanya dalam dua bulan. Perusahaan milik negara dan militer juga mengizinkan tes vaksin pada pegawai dan tentara.

Unit riset medis Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) juga bekerja sama dengan perusahaan swasta termasuk CanSino untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

China saat ini berada di balik delapan dari 19 calon vaksin yang sedang dalam tes manusia. Calon vaksin Sinovac dan CanSino menjadi salah satu yang terdepan. China juga fokus pada teknologi vaksin yang sejak lama digunakan untuk membuat vaksin untuk influenza dan campak, sehingga peluang kesuksesannya lebih besar.

Adapun beberapa pesaing dari Barat, seperti Moderna (Amerika Serikat), dan CureVac dan BioNTech dari Jerman menggunakan teknologi baru yang disebut messenger RNA yang belum pernah memiliki produk yang disetujui regulator. (Lihat Infografis: 8 Kegiatan yang Bisa Dilakukan untuk Menghilangkan Stres)

“Ini strategi yang sudah pernah dicoba dan benar. Jika saya harus memilih vaksin yang paling aman dan efektif, saya pilih itu,” kata Paul Offit, direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, yang lebih memilih teknologi vaksin yang dipakai China. (Lihat Video: Nekat Tiktokan di Jembatan Suramadu, Tiga Emak-emak Berurusan dengan Polisi)
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More