Tiru Ukraina, Taiwan Minta Bantuan Barat Jika Diinvasi China

Rabu, 09 November 2022 - 04:43 WIB
Presiden Tsai Ing-wen akan minta bantuan Barat jika Taiwan diinvasi China. Foto/REUTERS
TAIPEI - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan ada ancaman nyata dari invasi China. Menurutnya, Taipei akan meminta bantuan Barat jika perang benar-benar pecah.

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Ben Rhodes—penulis pidato Barack Obama dan mantan Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS—di The Atlantic, Selasa (8/11/2022) Tsai mengatakan, "Kita perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan invasi China."

“Memang nyata bahwa hal ini bisa terjadi pada kita,” lanjut dia."Ada ancaman nyata di luar sana. Ini bukan hype.”



Taiwan telah memerintah sendiri sejak pasukan nasionalis yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek melarikan diri ke pulau itu pada tahun 1949—setelah mereka kalah perang saudara dari Komunis.



Namun, posisi Beijing adalah bahwa Taiwan bagian integral dari China—yang disebut kebijakan "Satu China"—dan menegaskan China pasti akan dipersatukan kembali.

Menurut buku putih kebijakan China yang dirilis pada bulan Agustus lalu menyatakan bahwa Beijing akan berusaha untuk mencapai reunifikasi ini secara damai, tapi juga berhak untuk menggunakan kekuatan militer.

Menyadari bahwa militer China jauh lebih kuat daripada Taiwan, Tsai telah meningkatkan pengeluaran pertahanan sebesar 13%, dan akan menghabiskan USD19 miliar untuk militernya pada tahun 2023. Tujuan Taipei, seperti diuraikan Rhodes, adalah membuat invasi terlalu mahal bagi China.

“Jika [Tentara Pembebasan Rakyat] ingin melakukan sesuatu yang drastis, [Presiden China] Xi [Jinping] harus mempertimbangkan biayanya,” kata Tsai kepada mantan pejabat Gedung Putih itu.

"Dia harus berpikir dua kali."

Namun, bahkan dengan peningkatan dua digit dalam pengeluaran pertahanan, dan dengan AS mengizinkan penjualan senjata bernilai miliaran dolar ke Taipei pada bulan September, Tsai masih membutuhkan bantuan Barat untuk memperkuat militer Taiwan seperti yang saat ini dilakukan pada pasukan Ukraina.

“Negara-negara Barat, khususnya AS, membantu Ukraina. Apa yang kita lihat dari perang Ukraina adalah negara-negara Barat berkumpul dan membantu Ukraina untuk berperang,” katanya.

Pemerintah AS telah secara resmi mengakui, tetapi tidak mendukung, kedaulatan China atas Taiwan sejak tahun 1970-an, dan sementara Presiden AS Joe Biden telah berjanji pada beberapa kesempatan bahwa militer Amerika akan membantu mengusir invasi China jika benar-benar terjadi.

Tak lama setelah Tsai berbicara dengan Rhodes, China membuka airshow dua tahunannya, mendemonstrasikan senjata anti-drone, jet tempur generasi kelima, dan rudal anti-kapal hipersonik.

Analis menggambarkan aksi melenturkan otot militer ini sebagai peringatan kepada Barat untuk tidak mengganggu reunifikasi dengan Taiwan.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More