PM Pakistan Sangkal Terlibat dalam Upaya Pembunuhan Imran Khan

Minggu, 06 November 2022 - 17:45 WIB
PM Pakistan Sangkal Terlibat dalam Upaya Pembunuhan Imran Khan. FOTO/Anadolu Agency
LAHORE - Perdana Menteri Pakistan , Shehbaz Sharif, menolak tuduhan yang menyebut ia terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap pemimpin oposisi, Imran Khan . Sharif juga mendesak segera dilakukan penyelidikan atas kasus ini.

Khan, mantan bintang kriket internasional yang beralih menjadi politisi, setelah nyaris selamat dari serangan senjata selama demonstrasi anti-pemerintah pekan lalu, menyalahkan Sharif atas upaya pembunuhan dirinya.



Khan juga menuduh Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dan seorang jenderal tinggi tentara Pakistan terlibat dalam rencana untuk membunuhnya.

Berbicara kepada wartawan di kota Lahore, Pakistan timur laut, Sharif mengatakan tidak ada bukti yang diajukan terhadap tiga orang yang disebutkan namanya oleh Khan. Dia mendesak Mahkamah Agung untuk membentuk komisi pengadilan penuh untuk menyelidiki tuduhan "berat".



"Saya meminta Yang Mulia Hakim Agung Pakistan Umar Ata Bandial untuk membentuk komisi pengadilan penuh karena harus ada keputusan segera tentang masalah ini setelah penyelidikan menyeluruh," kata Sharif, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Menteri Informasi Pakistan, Marriyum Aurangzeb mengatakan Khan menginginkan “kekacauan di negara itu”. “Ini tidak masuk akal, sangat konyol,” kata Aurangzeb kepada Arab News dalam sebuah wawancara telepon pada hari Sabtu.



“Bagaimana Perdana Menteri terhubung dengan insiden ini? Tuan Khan menghasut kekerasan di Pakistan dan menghasut kebencian di Pakistan,” lanjutnya.

Khan adalah perdana menteri sampai April, ketika dia digulingkan dalam mosi tidak percaya, yang katanya diatur oleh pemerintah Amerika Serikat - tuduhan yang berulang kali dibantah oleh pemerintah dan militer yang kuat.

Sejak saat itu, dia menuduh pejabat militer melakukan penyiksaan dan pelecehan terhadap pekerja partainya, termasuk seorang senator dan seorang ajudan utama.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More