Korea Utara Tembakkan 10 Rudal di Dekat Perairan Korea Selatan
Rabu, 02 November 2022 - 12:35 WIB
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) meluncurkan 10 rudal balistik dari daerah di sepanjang pantainya. Satu rudal melintasi perbatasan laut de facto yang memisahkan kedua Korea untuk pertama kalinya sejak 1950-an.
Langkah itu dilakukan hanya satu hari setelah Pyongyang mengecam latihan perang yang sedang berlangsung antara Washington dan Seoul. Korut berjanji mengambil "langkah-langkah kuat" sebagai tanggapan.
Setelah mengumumkan tembakan awal tiga rudal sebelumnya pada Rabu (2/11/2022), Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan (Korsel) mencatat 10 proyektil dari "berbagai jenis" ditembakkan ke Laut Timur dan Barat.
Tiga amunisi itu disebut rudal balistik jarak pendek (SRBM) dan salah satunya memasuki zona penyangga antara kedua belah pihak.
“Peluncuran rudal Korea Utara yang menandai pertama kalinya sejak pembagian semenanjung yang (setiap rudal telah) mendarat di dekat perairan teritorial kami di selatan Garis Batas Utara, sangat langka dan tidak dapat ditoleransi,” tegas Kepala Staf Gabungan militer Korsel dalam siaran pers, dikutip kantor berita Yonhap.
“Militer akan menanggapi dengan tegas provokasi ini,” ungkap pernyataan Kepala Staf Gabungan Korsel.
Menurut militer, SRBM mendarat di laut sekitar 26 kilometer selatan Garis Batas Utara, yang ditetapkan sebagai perbatasan maritim tentatif antara Korea Utara dan Selatan pada tahun 1953 setelah Perang Korea.
Langkah itu dilakukan hanya satu hari setelah Pyongyang mengecam latihan perang yang sedang berlangsung antara Washington dan Seoul. Korut berjanji mengambil "langkah-langkah kuat" sebagai tanggapan.
Setelah mengumumkan tembakan awal tiga rudal sebelumnya pada Rabu (2/11/2022), Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan (Korsel) mencatat 10 proyektil dari "berbagai jenis" ditembakkan ke Laut Timur dan Barat.
Tiga amunisi itu disebut rudal balistik jarak pendek (SRBM) dan salah satunya memasuki zona penyangga antara kedua belah pihak.
“Peluncuran rudal Korea Utara yang menandai pertama kalinya sejak pembagian semenanjung yang (setiap rudal telah) mendarat di dekat perairan teritorial kami di selatan Garis Batas Utara, sangat langka dan tidak dapat ditoleransi,” tegas Kepala Staf Gabungan militer Korsel dalam siaran pers, dikutip kantor berita Yonhap.
“Militer akan menanggapi dengan tegas provokasi ini,” ungkap pernyataan Kepala Staf Gabungan Korsel.
Menurut militer, SRBM mendarat di laut sekitar 26 kilometer selatan Garis Batas Utara, yang ditetapkan sebagai perbatasan maritim tentatif antara Korea Utara dan Selatan pada tahun 1953 setelah Perang Korea.
tulis komentar anda