Gawat, AS Tak Ingin Dibatasi Lagi untuk Gunakan Senjata Nuklir
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 00:05 WIB
Joe Biden telah berjanji ketika mencalonkan diri sebagai presiden AS pada tahun 2020 bahwa dia akan bekerja untuk mempersempit potensi penggunaan persenjataan nuklir Amerika.
“Satu-satunya tujuan persenjataan nuklir AS adalah untuk mencegah—dan jika perlu, membalas—serangan nuklir. Sebagai presiden, saya akan bekerja untuk mempraktikkan keyakinan itu, dengan berkonsultasi dengan sekutu dan militer kita," katanya pada saat itu.
Keputusan untuk menolak pembatasan penggunaan senjata nuklir muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia dan China.
Menurut Pentagon, Beijing telah berinvestasi besar-besaran dalam memperluas dan memodernisasi kemampuan nuklirnya. "Pada 2030-an, Amerika Serikat akan, untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, menghadapi dua kekuatan nuklir utama sebagai pesaing strategis dan musuh potensial," kata Pentagon.
Laporan NDS juga mencantumkan China sebagai ancaman keamanan nasional nomor satu bagi AS, meskipun ketegangan meningkat dengan Moskow atas konflik Ukraina.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan, "China adalah satu-satunya pesaing di luar sana dengan niat untuk membentuk kembali tatanan internasional dan, semakin, [menggunakan] kekuatan untuk melakukannya."
Sekadar diketahui, AS tetap menjadi satu-satunya negara yang pernah menggunakan senjata nuklir terhadap negara lain—yakni ketika bom atom dijatuhkan di Jepang pada Agustus 1945.
“Satu-satunya tujuan persenjataan nuklir AS adalah untuk mencegah—dan jika perlu, membalas—serangan nuklir. Sebagai presiden, saya akan bekerja untuk mempraktikkan keyakinan itu, dengan berkonsultasi dengan sekutu dan militer kita," katanya pada saat itu.
Keputusan untuk menolak pembatasan penggunaan senjata nuklir muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia dan China.
Menurut Pentagon, Beijing telah berinvestasi besar-besaran dalam memperluas dan memodernisasi kemampuan nuklirnya. "Pada 2030-an, Amerika Serikat akan, untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, menghadapi dua kekuatan nuklir utama sebagai pesaing strategis dan musuh potensial," kata Pentagon.
Laporan NDS juga mencantumkan China sebagai ancaman keamanan nasional nomor satu bagi AS, meskipun ketegangan meningkat dengan Moskow atas konflik Ukraina.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan, "China adalah satu-satunya pesaing di luar sana dengan niat untuk membentuk kembali tatanan internasional dan, semakin, [menggunakan] kekuatan untuk melakukannya."
Sekadar diketahui, AS tetap menjadi satu-satunya negara yang pernah menggunakan senjata nuklir terhadap negara lain—yakni ketika bom atom dijatuhkan di Jepang pada Agustus 1945.
(mas)
tulis komentar anda