Mengenal Penjara Gulag, Fasilitas Tahanan Terkejam di Rusia

Selasa, 18 Oktober 2022 - 14:50 WIB
Penjara Gulag, fasilitas tahanan terkejam di Rusia yang beroperasi di era Uni Soviet. Foto/gulag.memorial.de
JAKARTA - Rusia pernah memiliki Penjara Gulag yang dikenal sebagai fasilitas tahanan paling kejam di negara itu.

Penjara ini dioperasikan ketika Rusia masih berstatus Uni Soviet, yakni di era pemerintah Vladimir Lenin hingga Joseph Stalin. Sekitar 40 juta orang telah tewas di penjara ini.

Penjara Gulag (Glavnoe Upravlenie Lagerei) merupakan fasilitas negara yang bertanggung jawab atas jaringan kamp kerja paksa Uni Soviet yang didirikan atas perintah Vladimir Lenin.





Penjara ini terkenal selama pemerintahan Joseph Stalin dari tahun 1930-an hingga awal 1950-an. Bahkan, penutur bahasa Inggris pun juga menggunakan kata Gulag untuk merujuk pada semua kamp kerja paksa yang ada di Uni Soviet, termasuk kamp yang ada di era pasca-Lenin.

Nama Gulag sebagian besar tidak dikenal di Barat sampai penerbitan The Gulag Archipelago karya Aleksander Solzhenitsyn, yang judulnya menyamakan kamp kerja paksa yang tersebar di seluruh Uni Soviet dengan rantai pulau.

Penjara Gulag memiliki total narapidana sekitar 100.000 pada akhir 1920-an, ketika mengalami ekspansi besar-besaran bertepatan dengan kolektivitasasi pertanian pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin.

Pada tahun 1936, Gulag menahan total 5 juta tahanan, jumlah yang mungkin disamai atau dilampaui setiap tahun berikutnya sampai Stalin meninggal pada 1953.

Selain petani kaya atau resisten yang ditangkap selama kolektivitas, orang-orang yang dikirim ke Penjara Gulag termasuk anggota Partai Komunis dan perwira militer yang telah dibersihkan.

Orang-orang Jerman, tawanan perang Poros lainnya (Selama Perang Dunia II), dan anggota kelompok etnis yang tidak setia juga pernah ditahan di Penjara Gulag.

Pada puncak operasionalnya, Penjara Gulag memiliki ratusan kamp, di mana setiap kamp rata-rata menampung 2.000-10.000 tahanan.

Sebagian besar kamp tersebut adalah “koloni buruh kolektif”, di mana para tahanan menebang kayu, bekerja di proyek konstruksi umum (seperti pembangunan kanal dan rel kereta api) atau bekerja di tambang. Kebanyakan tahanan bekerja di bawah ancaman kelaparan dan akan mendapatkan eksekusi jika mereka menolak.

Diperkirakan bahwa kombinasi dari jam kerja yang sangat panjang, iklim yang keras dan kondisi kerja lainnya, makanan yang tidak memadai, dan eksekusi telah membunuh puluhan ribu tahanan setiap tahun.

Ada juga laporan tentang jumlah kematian di Penjara Gulag pada periode 1918 hingga 1956 yang mencapai 1,2 hingga 1,7 juta jiwa.

Beberapa mantan narapidana yang keluar dengan selamat mengakui bahwa Penjara Gulag dirancang untuk menghancurkan narapidana, bukan mereformasi mereka.

MG/ Nurul Faiza Ridha Vadellah
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More