Israel Didesak Memihak Ukraina dan Kirim Senjata, Ini Respons Rusia
loading...
Seorang menteri Israel mendesak negaranya memihak pada Ukraina dan segera mengirim senjata. Seruan itu dianggap Rusia sangat sembrono. Foto/REUTERS
A
A
A
MOSKOW - Rusia merespons keras desakan seorang menteri Israel agar negaranya memihak pada Ukraina dan segera mengirim senjata. Menurut Moskow, seruan itu sembrono yang bisa menghancurkan hubungan Moskow dan Tel Aviv.
Respons Moskow disampaikan oleh Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.
"Keputusan potensial Israel untuk mengirimkan senjata ke Ukraina sebagai sangat sembrono," katanya. "Itu akan menghancurkan semua hubungan antara negara kita.”
Seruan agar Israel memihak Ukraina disampaikan Menteri Urusan Diaspora Israel Nachman Shai. Menurutnya, sudah waktunya bagi negaranya untuk memberi Kiev senjata.
Terlebih, kata dia, ada laporan bahwa Iran—musuh bebuyutan Israel—telah memasok drone kamikaze dan bersiap memasok rudal balistik ke Rusia untuk membantu perang Moskow di Ukraina.
“Waktunya telah tiba bagi Ukraina untuk menerima bantuan militer juga, seperti yang diberikan oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO,” kata Shai.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Israel telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan mengutuk tindakan Moskow. Namun, mereka tidak pernah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan hanya mendukung Kiev dengan bantuan yang tidak mematikan.
Lebih lanjut, Medvedev—yang juga mantan presiden Rusia—mengingatkan Israel tentang tokoh-tokoh Ukraina yang menjadi kolaborator Nazi selama Perang Dunia II.
"Belum lagi bahwa [Stepan] Bandera sampah dan tetap Nazi,” tulis dia di Telegram, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (18/10/2022).
Bandera merupakan pahlawan nasional Ukraina yang kontroversial karena telah berkolaborasi dengan rezim Nazi Jerman selama Perang Dunia II.
Medvedev mengatakan bahwa jika Israel memberikan senjata kepada orang-orang seperti itu, itu bisa lebih jauh dengan menyatakan Stepan Bandera dan Roman Shukhevych—kolaborator Nazi Ukraina terkenal lainnya—, sebagai pahlawan nasional mereka.
Pemerintah Israel secara resmi belum merespons desakan Nachman Shai untuk memihak dan memasok senjata ke Ukraina.
Respons Moskow disampaikan oleh Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.
"Keputusan potensial Israel untuk mengirimkan senjata ke Ukraina sebagai sangat sembrono," katanya. "Itu akan menghancurkan semua hubungan antara negara kita.”
Seruan agar Israel memihak Ukraina disampaikan Menteri Urusan Diaspora Israel Nachman Shai. Menurutnya, sudah waktunya bagi negaranya untuk memberi Kiev senjata.
Terlebih, kata dia, ada laporan bahwa Iran—musuh bebuyutan Israel—telah memasok drone kamikaze dan bersiap memasok rudal balistik ke Rusia untuk membantu perang Moskow di Ukraina.
“Waktunya telah tiba bagi Ukraina untuk menerima bantuan militer juga, seperti yang diberikan oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO,” kata Shai.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Israel telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan mengutuk tindakan Moskow. Namun, mereka tidak pernah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan hanya mendukung Kiev dengan bantuan yang tidak mematikan.
Lebih lanjut, Medvedev—yang juga mantan presiden Rusia—mengingatkan Israel tentang tokoh-tokoh Ukraina yang menjadi kolaborator Nazi selama Perang Dunia II.
"Belum lagi bahwa [Stepan] Bandera sampah dan tetap Nazi,” tulis dia di Telegram, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (18/10/2022).
Bandera merupakan pahlawan nasional Ukraina yang kontroversial karena telah berkolaborasi dengan rezim Nazi Jerman selama Perang Dunia II.
Medvedev mengatakan bahwa jika Israel memberikan senjata kepada orang-orang seperti itu, itu bisa lebih jauh dengan menyatakan Stepan Bandera dan Roman Shukhevych—kolaborator Nazi Ukraina terkenal lainnya—, sebagai pahlawan nasional mereka.
Pemerintah Israel secara resmi belum merespons desakan Nachman Shai untuk memihak dan memasok senjata ke Ukraina.
(min)
Explore More