Israel Terus Kepung Nablus Palestina Tanpa Batas Waktu

Senin, 17 Oktober 2022 - 16:49 WIB
Jalan ditutup dengan penghalang sebagai pintu masuk dan keluar dalam blokade Pasukan Israel di Nablus, Tepi Barat, 12 Oktober 2022. Foto/Nedal Eshtayah/Anadolu Agency
TEPI BARAT - Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan pengepungan di kota Nablus Palestina akan "tetap berlaku tanpa batas waktu."

Badan penyiar Israel Kan mengutip pejabat yang mengatakan tidak pernah ada "serangan bersenjata yang muncul dari pengepungan Nablus."

Pejabat Israel menekankan bahwa blokade akan tetap berlanjut "sesuai kebutuhan."



Otoritas pendudukan Israel baru-baru ini memberlakukan pengepungan ketat terhadap Nablus.



Sementara itu, pemukim Yahudi ilegal dilaporkan mengintensifkan serangan mereka terhadap warga Palestina dan properti mereka di kota Tepi Barat.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Otoritas Palestina (PA) Mohammad Shtayyeh pada Jumat berduka atas dokter Palestina, Abdullah Abu Al-Teen (43) yang dibunuh oleh pasukan Israel.

Shtayyeh menekankan agresi semacam itu memerlukan intervensi internasional.



Dr Abu Al-Teen ditembak dengan peluru tajam di kepala saat membantu warga Palestina lainnya yang ditembak dan terluka oleh pasukan pendudukan Israel di depan Rumah Sakit Pemerintah Jenin.

Shtayyeh menganggap pembunuhan dokter dan penargetan staf medis sebagai, "Perkembangan berbahaya yang membutuhkan intervensi mendesak oleh komunitas internasional serta organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan."

Dia meminta berbagai organisasi untuk mengutuk penargetan paramedis Palestina dan dua petugas ambulans yang mencoba menyelamatkan pemuda Palestina Mateen Dabaya, bersama dengan Abu Al-Teen.

Dabaya akhirnya meninggal dunia akibat luka-luka yang diderita akibat tembakan Israel setelah pasukan Israel mencegah paramedis mendekati dan menyelamatkannya, setelah serangan terhadap Abu Al-Teen dan rekan-rekannya.

PM Palestina percaya kekebalan internasional yang dinikmati Israel mendorongnya melakukan lebih banyak kejahatan terhadap warga sipil.

Dia meminta masyarakat internasional segera bertindak. "Untuk menghentikan kebijakan standar ganda dan bekerja untuk mengekang kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina," papar dia.

Shtayyeh menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada orang tua, istri, dan tiga anak dokter yang terbunuh, rekan-rekan dokternya, dan semua staf medis.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More