Ini 3 Negara Pendukung Ukraina di Eropa
Minggu, 16 Oktober 2022 - 18:20 WIB
KIEV - Sejak Rusia memutuskan untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari silam, Eropa langsung terpecah. Sebagian besar negara Eropa mengecam serangan Rusia ke wilayah Ukraina, namun ada pula beberapa negara Eropa yang mendukung langkah Moskow tersebut.
Sejumlah negara besar di Eropa menentang keras invasi yang dilakukan Rusia. Meski tak mau melakukan konfrontasi langsung dengan Moskow, namun mereka mendukung penuh Ukraina, baik dengan cara mengirimkan persenjataan maupun dana bantuan. Berikut 3 negara pendukung Ukraina di Eropa.
1. Jerman
Jerman memiliki sejara masa lalu yang kelam dengan Rusia. Kedua negara pernah saling serang di era Perang Dunia II. Meski di masa modern Jerman dan Rusia memiliki hubungan diplomatik yang terbilang hangat, namun di konflik Rusia-Ukraina, Jerman memilih berada di pihak Ukraina.
Seperti dilaporkan Reuters, pada akhir April, Jerman mengumumkan pengiriman senjata berat pertamanya ke Ukraina untuk membantu Kiev menangkis serangan Rusia. Keputusan ini diambil setelah berminggu-minggu tekanan di dalam dan luar negeri agar pemerintah Jerman segera mengirim persenjataan berat ke Ukraina.
Hingga kini Jerman telah mengirimkan tank Gepard yang dilengkapi dengan senjata anti-pesawat dari persediaan perusahaan KMW hingga sistem pertahanan udara mutakhir IRIS-T ke Ukraina. Jerman juga berjanji akan terus mengirimkan persenjataan lainnya ke Ukraina.
2. Inggris
Sejak Moskow memutuskan untuk menginvasi Ukraina, Inggris langsung menyatakan kecaman. Pemerintahan Inggris yang kala itu dipimpin oleh Perdana Menteri Boris Johnson membuka pintu bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari perang.
Dukungan Inggris terhadap Ukraina berlanjut di era pemerintahan PM Liz Truss. Inggris pada Kamis (13/10/2022) mengumumkan akan memasok Ukraina dengan senjata canggih yang mampu menembak jatuh rudal jelajah Rusia. Pasokan senjata canggih ini merupakan yang pertama kalinya oleh London sejak Moskow menginvasi Kiev pada Februari lalu.
Senjata tersebut adalah Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM). Misil ini akan digunakan pada Norwegian/National Advanced Surface-to-Air Missile System (NASAMS) pasokan Amerika Serikat (AS).
3. Prancis
Meski sejumlah pihak menyebut sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap invasi Moskow ke Ukraina terbilang terlambat, namun saat ini Prancis menjadi salah satu negara besar di Eropa yang menjadi pendukung kuat Ukraina.
Macron mulai bersuara keras pada Rusia setelah ia mengunjungi pasukan Prancis dan sekutu di pangkalan NATO di Rumania, pada pertengahan Juni silam. Sebelumnya, sikap Macron pada Rusia sempat menjadi sorotan negara Barat. Macron nampaknya berupaya meredakan kekhawatiran di Ukraina dan di antara beberapa sekutu Eropa atas sikapnya sebelumnya terhadap Moskow.
Teraktual, Macron telah mendukung proposal untuk melatih sejumlah besar tentara Ukraina di negara itu. Macron dilaporkan telah menyetujui rencana pelatihan yang memungkinkan hingga 2.000 tentara Ukraina di Prancis. Mereka akan ditugaskan ke unit militer Prancis selama beberapa minggu.
Sejumlah negara besar di Eropa menentang keras invasi yang dilakukan Rusia. Meski tak mau melakukan konfrontasi langsung dengan Moskow, namun mereka mendukung penuh Ukraina, baik dengan cara mengirimkan persenjataan maupun dana bantuan. Berikut 3 negara pendukung Ukraina di Eropa.
1. Jerman
Jerman memiliki sejara masa lalu yang kelam dengan Rusia. Kedua negara pernah saling serang di era Perang Dunia II. Meski di masa modern Jerman dan Rusia memiliki hubungan diplomatik yang terbilang hangat, namun di konflik Rusia-Ukraina, Jerman memilih berada di pihak Ukraina.
Seperti dilaporkan Reuters, pada akhir April, Jerman mengumumkan pengiriman senjata berat pertamanya ke Ukraina untuk membantu Kiev menangkis serangan Rusia. Keputusan ini diambil setelah berminggu-minggu tekanan di dalam dan luar negeri agar pemerintah Jerman segera mengirim persenjataan berat ke Ukraina.
Hingga kini Jerman telah mengirimkan tank Gepard yang dilengkapi dengan senjata anti-pesawat dari persediaan perusahaan KMW hingga sistem pertahanan udara mutakhir IRIS-T ke Ukraina. Jerman juga berjanji akan terus mengirimkan persenjataan lainnya ke Ukraina.
2. Inggris
Sejak Moskow memutuskan untuk menginvasi Ukraina, Inggris langsung menyatakan kecaman. Pemerintahan Inggris yang kala itu dipimpin oleh Perdana Menteri Boris Johnson membuka pintu bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari perang.
Dukungan Inggris terhadap Ukraina berlanjut di era pemerintahan PM Liz Truss. Inggris pada Kamis (13/10/2022) mengumumkan akan memasok Ukraina dengan senjata canggih yang mampu menembak jatuh rudal jelajah Rusia. Pasokan senjata canggih ini merupakan yang pertama kalinya oleh London sejak Moskow menginvasi Kiev pada Februari lalu.
Senjata tersebut adalah Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM). Misil ini akan digunakan pada Norwegian/National Advanced Surface-to-Air Missile System (NASAMS) pasokan Amerika Serikat (AS).
3. Prancis
Meski sejumlah pihak menyebut sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap invasi Moskow ke Ukraina terbilang terlambat, namun saat ini Prancis menjadi salah satu negara besar di Eropa yang menjadi pendukung kuat Ukraina.
Macron mulai bersuara keras pada Rusia setelah ia mengunjungi pasukan Prancis dan sekutu di pangkalan NATO di Rumania, pada pertengahan Juni silam. Sebelumnya, sikap Macron pada Rusia sempat menjadi sorotan negara Barat. Macron nampaknya berupaya meredakan kekhawatiran di Ukraina dan di antara beberapa sekutu Eropa atas sikapnya sebelumnya terhadap Moskow.
Teraktual, Macron telah mendukung proposal untuk melatih sejumlah besar tentara Ukraina di negara itu. Macron dilaporkan telah menyetujui rencana pelatihan yang memungkinkan hingga 2.000 tentara Ukraina di Prancis. Mereka akan ditugaskan ke unit militer Prancis selama beberapa minggu.
(esn)
tulis komentar anda