Profil 4 Wilayah Ukraina yang Gabung Rusia
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 15:06 WIB
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin pada 5 Oktober 2022 resmi menganeksasi atau mencaplok empat wilayah Ukraina yang telah diduduki.
Moskow menolak narasi aneksasi dan menegaskan empat wilayah tersebut—Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk, dan Donetsk—memilih bergabung dengan Federasi Rusia melalui referendum.
Hasil referendum—yang tak diakui Ukraina dan sekutu Barat-nya—adalah Zaporizhzhia 93% suara memilih bergabung, Kherson 87% suara memilih bergabung, Luhansk 98% suara memilih bergabung, dan Donetsk 99% suara memilih bergabung.
Berikut profil empat wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia:
1. Kherson
Kherson terletak di Kherson Oblast. Wilayah ini melakukan referendum dengan hasil mayoritas memilih bergabung dengan Rusia. Namun, dunia internasional masih menganggapnya sebagai wilayah Ukraina.
Wilayah ini dipimpin oleh Vladimir Saldo, gubernur yang ditunjuk Kremlin setelah wilayah itu diduduki pasukan Moskow.
Kherson didirikan pada 18 Juni 1778 berdasarkan dekrit Catherine yang Agung era Kekaisaran Rusia. Luas wilayah ini sekitar 135,7 kilometer persegi.
Populasinya pada 2021 atau sebelum Rusia menginvasi Ukraina 283.649 jiwa.
Wilayah ini memiliki bandara utama, yakni Bandara Internasional Kherson.
Kherson selama ini dikenal sebagai kota pelabuhan Ukraina yang terletak di kawasan Laut Hitam dan Sungai Dnieper.
Wilayah ini merupakan rumah bagi industri pembuatan kapal besar dan merupakan pusat ekonomi regional.
Sejak dicaplok Rusia, Kherson telah menjadi target serangan balasan pasukan Ukraina.
2. Donetsk
Donetsk terletak di Donetsk Oblast. Wilayah ini didirikan tahun 1869.
Sebelum bergabung dengan Rusia, Donetsk telah memisahkan diri dari Ukraina pada 2014 dan mendirikan pemerintah sendiri dengan nama Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Pemimpin Donetsk adalah Denis Pushilin. Dia merupakan sekutu Kremlin.
Wilayah ini memiliki luas sekitar 358 kilometer persegi. Populasinya pada 2019 sekitar 2,2 juta jiwa dan saat ini kemungkinan bekurang jauh seiring dengan pecahnya konflik.
Donetsk didirikan pada tahun 1869 sebagai pemukiman pekerja Yuzovka di sekitar pabrik metalurgi John Hughes dari Wales.
Sebelum konflik pecah pada 2014, Donetsk terkenal sebagai kota industri di Ukraina timur.
Donetsk menjadi pusat produksi baja, industri kimia, dan pertambangan batu bara.
3. Luhansk
Seperti Donetsk, Luhank juga telah memisahkan diri dari Ukraina sejak 2014 dan mendirikan pemerintah sendiri dengan nama Republik Rakyat Luhansk (LPR).
Wilayah ini didirikan tahun 1795 dan terletak di Luhansk Oblast. Luasnya sekitar 257 kilometer persegi.
Populasinya pada 2021 sebanyak 399.559 jiwa dan kemungkinan telah berkurang seiring dengan konflik yang pecah selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2001, hampir setengah dari populasi Luhansk adalah etnis Ukraina, dan 47% adalah etnis Rusia.
Luhansk dipimpin oleh Leonid Pasechnik, tokoh pro-Kremlin.
Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Luhansk sempat direbut oleh pasukan Jerman.
4. Zaporizhzhia
Zaporizhzhia merupakan kota di kawasan Sungai Dnieper. Pada tahun 2008, kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 790.000 jiwa dan memiliki luas wilayah 334 kilometer persegi.
Kota ini terkenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, PLTN terbesar di Eropa.
Yevgeny Balitsky menjadi pemimpin wilayah ini atas penunjukan Kremlin.
MG/Navizia Louvitrioktavia
Moskow menolak narasi aneksasi dan menegaskan empat wilayah tersebut—Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk, dan Donetsk—memilih bergabung dengan Federasi Rusia melalui referendum.
Hasil referendum—yang tak diakui Ukraina dan sekutu Barat-nya—adalah Zaporizhzhia 93% suara memilih bergabung, Kherson 87% suara memilih bergabung, Luhansk 98% suara memilih bergabung, dan Donetsk 99% suara memilih bergabung.
Berikut profil empat wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia:
1. Kherson
Kherson terletak di Kherson Oblast. Wilayah ini melakukan referendum dengan hasil mayoritas memilih bergabung dengan Rusia. Namun, dunia internasional masih menganggapnya sebagai wilayah Ukraina.
Wilayah ini dipimpin oleh Vladimir Saldo, gubernur yang ditunjuk Kremlin setelah wilayah itu diduduki pasukan Moskow.
Kherson didirikan pada 18 Juni 1778 berdasarkan dekrit Catherine yang Agung era Kekaisaran Rusia. Luas wilayah ini sekitar 135,7 kilometer persegi.
Populasinya pada 2021 atau sebelum Rusia menginvasi Ukraina 283.649 jiwa.
Wilayah ini memiliki bandara utama, yakni Bandara Internasional Kherson.
Kherson selama ini dikenal sebagai kota pelabuhan Ukraina yang terletak di kawasan Laut Hitam dan Sungai Dnieper.
Wilayah ini merupakan rumah bagi industri pembuatan kapal besar dan merupakan pusat ekonomi regional.
Sejak dicaplok Rusia, Kherson telah menjadi target serangan balasan pasukan Ukraina.
2. Donetsk
Donetsk terletak di Donetsk Oblast. Wilayah ini didirikan tahun 1869.
Sebelum bergabung dengan Rusia, Donetsk telah memisahkan diri dari Ukraina pada 2014 dan mendirikan pemerintah sendiri dengan nama Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Pemimpin Donetsk adalah Denis Pushilin. Dia merupakan sekutu Kremlin.
Wilayah ini memiliki luas sekitar 358 kilometer persegi. Populasinya pada 2019 sekitar 2,2 juta jiwa dan saat ini kemungkinan bekurang jauh seiring dengan pecahnya konflik.
Donetsk didirikan pada tahun 1869 sebagai pemukiman pekerja Yuzovka di sekitar pabrik metalurgi John Hughes dari Wales.
Sebelum konflik pecah pada 2014, Donetsk terkenal sebagai kota industri di Ukraina timur.
Donetsk menjadi pusat produksi baja, industri kimia, dan pertambangan batu bara.
3. Luhansk
Seperti Donetsk, Luhank juga telah memisahkan diri dari Ukraina sejak 2014 dan mendirikan pemerintah sendiri dengan nama Republik Rakyat Luhansk (LPR).
Wilayah ini didirikan tahun 1795 dan terletak di Luhansk Oblast. Luasnya sekitar 257 kilometer persegi.
Populasinya pada 2021 sebanyak 399.559 jiwa dan kemungkinan telah berkurang seiring dengan konflik yang pecah selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2001, hampir setengah dari populasi Luhansk adalah etnis Ukraina, dan 47% adalah etnis Rusia.
Luhansk dipimpin oleh Leonid Pasechnik, tokoh pro-Kremlin.
Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Luhansk sempat direbut oleh pasukan Jerman.
4. Zaporizhzhia
Zaporizhzhia merupakan kota di kawasan Sungai Dnieper. Pada tahun 2008, kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 790.000 jiwa dan memiliki luas wilayah 334 kilometer persegi.
Kota ini terkenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, PLTN terbesar di Eropa.
Yevgeny Balitsky menjadi pemimpin wilayah ini atas penunjukan Kremlin.
MG/Navizia Louvitrioktavia
(min)
tulis komentar anda