Film Dokumenter Bom Bali Diputar, Penyintas dan Keluarga Kecewa
Kamis, 13 Oktober 2022 - 16:38 WIB
Para hadirin mengatakan video itu juga mencakup rekaman orang-orang di balik serangan itu, termasuk pembuat bom Umar Patek, yang saat ini sedang dipertimbangkan untuk dibebaskan lebih awal dengan pembebasan bersyarat.
"Kami mengharapkan mengheningkan cipta selama satu menit setelah kami tiba pada pukul 23:05," kata Jan Laczynski kepada stasiun radio Sydney 2GB.
"(Sebaliknya) Anda memiliki semua pembom Bali yang diarak. Anda memiliki urutan bom yang sebenarnya terjadi di layar," imbuhnya.
Laczynski - yang kehilangan lima teman dalam ledakan itu - mengatakan beberapa rekaman sangat "traumatis" sehingga dia meninggalkan peringatan tersebut.
Pemerintah Australia mengatakan "sangat kecewa" dan secara resmi akan menyampaikan keprihatinan kepada Indonesia.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan pemerintahnya tidak terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut.
"Kami memahami kesulitan yang ditimbulkannya," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang sendiri belum menanggapi hal ini.
Sejumlah warga dari 21 negara - termasuk 88 warga Australia - tewas dalam pemboman di dua klub malam populer di Kuta pada 12 Oktober 2002. Bom lain meledak di luar konsulat Amerika Serikat (AS) tetapi tidak menyebabkan kerusakan.
"Kami mengharapkan mengheningkan cipta selama satu menit setelah kami tiba pada pukul 23:05," kata Jan Laczynski kepada stasiun radio Sydney 2GB.
"(Sebaliknya) Anda memiliki semua pembom Bali yang diarak. Anda memiliki urutan bom yang sebenarnya terjadi di layar," imbuhnya.
Laczynski - yang kehilangan lima teman dalam ledakan itu - mengatakan beberapa rekaman sangat "traumatis" sehingga dia meninggalkan peringatan tersebut.
Pemerintah Australia mengatakan "sangat kecewa" dan secara resmi akan menyampaikan keprihatinan kepada Indonesia.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan pemerintahnya tidak terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut.
"Kami memahami kesulitan yang ditimbulkannya," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang sendiri belum menanggapi hal ini.
Sejumlah warga dari 21 negara - termasuk 88 warga Australia - tewas dalam pemboman di dua klub malam populer di Kuta pada 12 Oktober 2002. Bom lain meledak di luar konsulat Amerika Serikat (AS) tetapi tidak menyebabkan kerusakan.
tulis komentar anda