Ukraina Dibombardir Rusia, Biden Janji Kirim Sistem Pertahanan Udara Canggih

Selasa, 11 Oktober 2022 - 16:14 WIB
Presiden AS Joe Biden bersumpah akan mengirimkan Ukraina sistem pertahanan udara canggih setelah dibombardir Rusia. Foto/New York Times
WASHINGTON - Presiden Joe Biden berjanji kepada koleganya Presiden Volodomyr Zelensky bahwa Amerika Serikat (AS) akan memberikan Ukraina sistem udara canggih setelah serangan rudal yang menghancurkan dari Rusia.

Berbicara melalui sambungan telepon dengan Zelensky, Bieden memberikan jaminan tentang dukungan berkelanjutan AS dan mengutuk serangan tidak masuk akal Rusia yang menghantam sasaran sipil.

"Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih melalui panggilan telepon.





"Presiden Biden juga mengatakan kepada Presiden Zelensky bahwa Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya akan terus memberikan tekanan pada Rusia, meminta pertanggungjawaban Rusia atas kejahatan dan kekejaman perangnya, dan memberi Ukraina bantuan keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan," sambung Gedung Putih seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/10/2022).

AS telah memberikan bantuan keamanan senilai lebih dari USD16,8 miliar sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dan memberlakukan berbagai sanksi ekonomi terhadap Moskow atas tindakannya di Ukraina.

Setelah terpukul di sejumlah besar front Timur dan Selatan, Presiden Rusia Vladimir Putin sengaja mengubah taktik perang dan menggunakan teror sebagai senjata.

Puncak serangan rudal di Kiev terjadi ketika transportasi dan metro penuh sesak, orang-orang pergi bekerja.



Tercatat lebih dari 100 rudal dan drone kamikaze dikirimkan Moskow pada Senin 10 Oktober 2022, pagi hari waktu setempat menghujani masyarakat sipil di Ibukota Kyiv. Belasan infrastruktur rusak dan mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.

Serangan secara sengaja terhadap infrastruktur sipil dilakukan hanya sehari setelah Putin menunjuk Jenderal Sergei Surovikin untuk memimpin serangan ke Ukraina.

Sergei Surovikin merupakan jenderal Angkatan Udara Rusia yang menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi pada 1990-an. Dia juga pernah dipenjara karena diduga menjual senjata.

Sergei Surovikin adalah seorang komandan veteran yang memimpin ekspedisi militer Rusia di Suriah pada tahun 2017, di mana dia dituduh menggunakan taktik "kontroversial" termasuk pengeboman membabi buta terhadap pejuang anti-pemerintah.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More