Korut Tembakkan Rudal Balistik, Jepang Perintahkan Warganya Berlindung
Selasa, 04 Oktober 2022 - 07:45 WIB
TOKYO - Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik tak dikenal ke arah timur pagi ini (4/10/2022). Pemerintah Jepang memerintah warganya untuk berlindung ke tempat penampungan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
"Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip AFP.
Manuver militer rezim Kim Jong-un itu terjadi ketika Korea Selatan meningkatkan latihan militer dengan Amerika Serikat.
Coast Guard Jepang juga mengonfirmasi peluncuran rudal balistik Korea Utara, memperingatkan kapal-kapal di Laut Timur atau Laut Jepang untuk waspada.
Korea Utara yang bersenjata nuklir telah melakukan serangkaian uji coba rudal yang memecahkan rekor sepanjang tahun ini, termasuk menembakkan rudal balistik jarak pendek empat kali pekan lalu.
Uji coba senjata intensif Pyongyang dilakukan saat Seoul, Tokyo dan Washington meningkatkan latihan militer bersama untuk melawan ancaman yang berkembang dari Pyongyang.
Korea Selatan, Jepang, dan AS menggelar latihan anti-kapal selam pada Jumat--yang pertama dalam lima tahun--hanya beberapa hari setelah Angkatan Laut Washington dan Seoul melakukan latihan skala besar di perairan lepas Semenanjung Korea.
Latihan militer semacam itu membuat marah Korea Utara, yang melihatnya sebagai latihan untuk invasi.
Wakil Presiden AS Kamala Harris berada di Seoul minggu lalu dan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi Semenanjung Korea dengan penjagaan ketat, dalam perjalanan yang bertujuan untuk menggarisbawahi komitmen kuat negaranya terhadap pertahanan Korea Selatan melawan ancaman Korea Utara.
Pejabat Korea Selatan dan AS juga telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang bersiap untuk melakukan uji coba senjata nuklir lagi.
Pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan mereka yakin itu bisa terjadi segera setelah kongres Partai Komunis China yang akan berlangsung pada 16 Oktober.
Korea Utara, yang berada di bawah beberapa sanksi PBB untuk program senjatanya, biasanya berusaha untuk memaksimalkan dampak geopolitik dari uji coba senjatanya dengan waktu yang cermat.
Sementara itu, pemerintah Jepang mengantisipasi kemungkinan rudal balistik yang ditembakkan Korea Utara terbang di atas negara itu dan memerintahkan warganya untuk pindah ke tempat penampungan.
Pada pukul 07.29, sistem peringatan peringatan rudal negara itu diaktifkan, dengan layar yang menunjukkan penyiar nasional NHK beralih ke pesan peringatan.
"Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Harap evakuasi ke gedung atau bawah tanah," bunyi peringatan itu.
NHK mengatakan peringatan itu berlaku untuk dua wilayah utara negara itu, di mana rudal itu diyakini menuju.
Sekitar pukul 08.00 pagi, Kantor Perdana Menteri Jepang kemudian men-tweet: "Proyektil yang tampaknya seperti rudal balistik Korea Utara kemungkinan telah terbang di atas Jepang".
Dalam sebuah pernyataan, Coast Guard Jepang mengatakan rudal itu tampaknya telah mendarat di Laut Jepang dan memperingatkan kapal-kapal di sana untuk tidak mendekati benda yang jatuh.
"Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip AFP.
Manuver militer rezim Kim Jong-un itu terjadi ketika Korea Selatan meningkatkan latihan militer dengan Amerika Serikat.
Coast Guard Jepang juga mengonfirmasi peluncuran rudal balistik Korea Utara, memperingatkan kapal-kapal di Laut Timur atau Laut Jepang untuk waspada.
Korea Utara yang bersenjata nuklir telah melakukan serangkaian uji coba rudal yang memecahkan rekor sepanjang tahun ini, termasuk menembakkan rudal balistik jarak pendek empat kali pekan lalu.
Uji coba senjata intensif Pyongyang dilakukan saat Seoul, Tokyo dan Washington meningkatkan latihan militer bersama untuk melawan ancaman yang berkembang dari Pyongyang.
Korea Selatan, Jepang, dan AS menggelar latihan anti-kapal selam pada Jumat--yang pertama dalam lima tahun--hanya beberapa hari setelah Angkatan Laut Washington dan Seoul melakukan latihan skala besar di perairan lepas Semenanjung Korea.
Latihan militer semacam itu membuat marah Korea Utara, yang melihatnya sebagai latihan untuk invasi.
Wakil Presiden AS Kamala Harris berada di Seoul minggu lalu dan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi Semenanjung Korea dengan penjagaan ketat, dalam perjalanan yang bertujuan untuk menggarisbawahi komitmen kuat negaranya terhadap pertahanan Korea Selatan melawan ancaman Korea Utara.
Pejabat Korea Selatan dan AS juga telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang bersiap untuk melakukan uji coba senjata nuklir lagi.
Pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan mereka yakin itu bisa terjadi segera setelah kongres Partai Komunis China yang akan berlangsung pada 16 Oktober.
Korea Utara, yang berada di bawah beberapa sanksi PBB untuk program senjatanya, biasanya berusaha untuk memaksimalkan dampak geopolitik dari uji coba senjatanya dengan waktu yang cermat.
Sementara itu, pemerintah Jepang mengantisipasi kemungkinan rudal balistik yang ditembakkan Korea Utara terbang di atas negara itu dan memerintahkan warganya untuk pindah ke tempat penampungan.
Pada pukul 07.29, sistem peringatan peringatan rudal negara itu diaktifkan, dengan layar yang menunjukkan penyiar nasional NHK beralih ke pesan peringatan.
"Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Harap evakuasi ke gedung atau bawah tanah," bunyi peringatan itu.
NHK mengatakan peringatan itu berlaku untuk dua wilayah utara negara itu, di mana rudal itu diyakini menuju.
Sekitar pukul 08.00 pagi, Kantor Perdana Menteri Jepang kemudian men-tweet: "Proyektil yang tampaknya seperti rudal balistik Korea Utara kemungkinan telah terbang di atas Jepang".
Dalam sebuah pernyataan, Coast Guard Jepang mengatakan rudal itu tampaknya telah mendarat di Laut Jepang dan memperingatkan kapal-kapal di sana untuk tidak mendekati benda yang jatuh.
(min)
tulis komentar anda