AS Komentari Tudingan Sabotase Jaringan Pipa Gas Nord Stream Rusia

Rabu, 28 September 2022 - 08:05 WIB
Kedua pipa Nord Stream, yang menghubungkan Rusia ke Jerman di bawah Laut Hitam, kehilangan tekanan pada Senin.

Pihak berwenang Denmark menemukan kebocoran gas besar-besaran di dekat pulau Bornholm, dan menutup daerah itu untuk investigasi.

Berlin telah menyelidiki insiden itu sebagai serangan yang disengaja, baik oleh pasukan pro-Ukraina atau sebagai "bendera palsu" oleh Rusia, menurut media Jerman, mengutip pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

“Rusia sangat prihatin tentang situasi tersebut dan telah menyerukan penyelidikan segera,” ungkap Kremlin pada Selasa.

Operator Nord Stream mengatakan tiga saluran gas bawah laut telah mengalami kerusakan yang "belum pernah terjadi sebelumnya".

Mereka menambahkan, tidak mungkin untuk memperkirakan kapan layanan dapat dipulihkan.

Nord Stream 1 telah beroperasi sejak 2011, tetapi telah beroperasi di bawah rejimen yang dikurangi sejak akhir Agustus, dengan Rusia mengutip kesulitan teknis yang disebabkan sanksi Barat.

Nord Stream 2 selesai pada September 2021 dan bertekanan penuh, tetapi Berlin membekukan sertifikasinya pada Februari, sebelum operasi militer Rusia di Ukraina.

Kehilangan tekanan pada jaringan pipa itu terjadi di tengah meningkatnya protes di Jerman, menuntut pembukaan blokir pipa untuk menangani krisis energi yang memburuk.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More