Zelensky Plinplan, Sekarang Percaya Putin Bisa Nekat Gunakan Senjata Nuklir
Senin, 26 September 2022 - 07:02 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengubah pendapatnya tentang ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan senjata nuklir dalam perang.
Zelensky sebelumnya tidak percaya orang nomor satu Rusia itu akan berani menggunakan senjata tersebut. Sekarang, dia berpendapat sebaliknya.
"Dengar, mungkin kemarin itu hanya gertakan," kata Zelensky kepada pembawa acara CBS Margaret Brennan, yang dilansir Senin (26/9/2022). “Sekarang, itu bisa menjadi kenyataan.”
Pada Rabu pekan lalu, Putin secara eksplisit mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam perang Rusia di Ukraina. Alasannya karena kebijakan anti-Rusia oleh Barat yang terlalu agresif.
"Barat telah terlibat dalam pemerasan nuklir terhadap kami," kata Putin dalam pidatonya, yang juga mengumumkan mobilisasi 300.000 tentara cadangan Rusia untuk berperang ke Ukraina.
"Dalam kebijakan anti-Rusia yang agresif, Barat telah melewati semua batas,” katanya lagi.
“Ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami," imbuh dia.
"Ini bukan gertakan."
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell juga menyimpulkan bahwa ancaman Putin itu bukan sekadar kata-kata.
"Ketika orang mengatakan itu bukan gertakan, Anda harus menganggapnya serius," katanya.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengatakan kepada CBS pada hari Minggu bahwa Washington sudah memperingatkan Moskow tentang konsekuensi penggunaan senjata berbahaya itu.
"Setiap penggunaan senjata nuklir akan menghadapi konsekuensi bencana bagi Rusia," katanya.
Zelensky juga mengatakan kepada Brennan bahwa Ukraina menganggap pendudukan Rusia di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhia sebagai “pemerasan nuklir”, meskipun pasukan Ukraina berulang kali menembaki fasilitas itu dalam beberapa bulan terakhir.
Pasukan Ukraina mengebom pabrik itu lagi pekan lalu. "Dalam upaya untuk menciptakan ancaman bencana buatan manusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Terlepas dari mobilisasi 300.000 tentara baru-baru ini oleh Rusia dan kemungkinan empat wilayah baru akan jatuh di bawah perlindungan nuklir Rusia dalam waktu dekat, Zelensky bersikeras bahwa Putin tahu bahwa dia kalah perang.
Namun demikian, presiden Ukraina mengatakan kepada CBS bahwa pemerintahnya membutuhkan miliaran dolar lebih banyak, lebih banyak senjata, dan lebih banyak sanksi terhadap Rusia untuk melanjutkan perjuangan.
“Kita harus terus menekannya dan tidak membiarkannya melanjutkan,” katanya, merujuk pada Putin.
Zelensky sebelumnya tidak percaya orang nomor satu Rusia itu akan berani menggunakan senjata tersebut. Sekarang, dia berpendapat sebaliknya.
"Dengar, mungkin kemarin itu hanya gertakan," kata Zelensky kepada pembawa acara CBS Margaret Brennan, yang dilansir Senin (26/9/2022). “Sekarang, itu bisa menjadi kenyataan.”
Pada Rabu pekan lalu, Putin secara eksplisit mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam perang Rusia di Ukraina. Alasannya karena kebijakan anti-Rusia oleh Barat yang terlalu agresif.
"Barat telah terlibat dalam pemerasan nuklir terhadap kami," kata Putin dalam pidatonya, yang juga mengumumkan mobilisasi 300.000 tentara cadangan Rusia untuk berperang ke Ukraina.
"Dalam kebijakan anti-Rusia yang agresif, Barat telah melewati semua batas,” katanya lagi.
“Ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami," imbuh dia.
"Ini bukan gertakan."
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell juga menyimpulkan bahwa ancaman Putin itu bukan sekadar kata-kata.
"Ketika orang mengatakan itu bukan gertakan, Anda harus menganggapnya serius," katanya.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengatakan kepada CBS pada hari Minggu bahwa Washington sudah memperingatkan Moskow tentang konsekuensi penggunaan senjata berbahaya itu.
"Setiap penggunaan senjata nuklir akan menghadapi konsekuensi bencana bagi Rusia," katanya.
Zelensky juga mengatakan kepada Brennan bahwa Ukraina menganggap pendudukan Rusia di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhia sebagai “pemerasan nuklir”, meskipun pasukan Ukraina berulang kali menembaki fasilitas itu dalam beberapa bulan terakhir.
Pasukan Ukraina mengebom pabrik itu lagi pekan lalu. "Dalam upaya untuk menciptakan ancaman bencana buatan manusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Terlepas dari mobilisasi 300.000 tentara baru-baru ini oleh Rusia dan kemungkinan empat wilayah baru akan jatuh di bawah perlindungan nuklir Rusia dalam waktu dekat, Zelensky bersikeras bahwa Putin tahu bahwa dia kalah perang.
Namun demikian, presiden Ukraina mengatakan kepada CBS bahwa pemerintahnya membutuhkan miliaran dolar lebih banyak, lebih banyak senjata, dan lebih banyak sanksi terhadap Rusia untuk melanjutkan perjuangan.
“Kita harus terus menekannya dan tidak membiarkannya melanjutkan,” katanya, merujuk pada Putin.
(min)
tulis komentar anda