Putin Ancam Perang Nuklir, Kuat Mana Rudal Setan 2 Rusia dengan Minuteman AS?
Sabtu, 24 September 2022 - 00:05 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin secara eksplisit mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina. Moskow lantas membanggakan rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat atau Setan 2 sebagai salah satu senjata andalannya untuk mengirim hulu ledak nuklir ke wilayah musuh.
“Integritas teritorial tanah air kita, kemerdekaan dan kebebasan kita akan dijamin, saya akan menekankan ini lagi, dengan segala cara yang kita miliki. Dan mereka yang mencoba memeras kami dengan senjata nuklir harus tahu bahwa angin yang bertiup dapat berbalik ke arah mereka,” kata Putin dalam pidatonya Rabu pagi.
“Saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kita juga memiliki berbagai alat pemusnah, dan beberapa komponen lebih modern daripada negara-negara NATO,” imbuh Putin.
Vladimir Degtyar, CEO JSC Makeyev Design Bureau, yang membuat rudal Setan 2, mengatakan kepada kantor TASS bahwa misil ini tidak ada bandingannya di dunia.
"Rudal itu akan meninggalkan silo dalam kondisi apa pun dan memenuhi tugasnya dengan kepastian 100 persen," katanya.
RS-28 Sarmat menggantikan ICBM R-36 Voevoda, yang diberi kode "Setan" oleh NATO.
Rusia menyelesaikan uji coba rudal Setan 2 pada 20 April, sekitar tiga tahun setelah kemampuannya diperkenalkan oleh Putin.
Pentagon mengatakan setelah tes ICBM Setan 2 bahwa Rusia dengan benar memberi tahu Amerika Serikat (AS) di bawah kewajiban perjanjian News START.
“Integritas teritorial tanah air kita, kemerdekaan dan kebebasan kita akan dijamin, saya akan menekankan ini lagi, dengan segala cara yang kita miliki. Dan mereka yang mencoba memeras kami dengan senjata nuklir harus tahu bahwa angin yang bertiup dapat berbalik ke arah mereka,” kata Putin dalam pidatonya Rabu pagi.
“Saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kita juga memiliki berbagai alat pemusnah, dan beberapa komponen lebih modern daripada negara-negara NATO,” imbuh Putin.
Vladimir Degtyar, CEO JSC Makeyev Design Bureau, yang membuat rudal Setan 2, mengatakan kepada kantor TASS bahwa misil ini tidak ada bandingannya di dunia.
"Rudal itu akan meninggalkan silo dalam kondisi apa pun dan memenuhi tugasnya dengan kepastian 100 persen," katanya.
RS-28 Sarmat menggantikan ICBM R-36 Voevoda, yang diberi kode "Setan" oleh NATO.
Rusia menyelesaikan uji coba rudal Setan 2 pada 20 April, sekitar tiga tahun setelah kemampuannya diperkenalkan oleh Putin.
Pentagon mengatakan setelah tes ICBM Setan 2 bahwa Rusia dengan benar memberi tahu Amerika Serikat (AS) di bawah kewajiban perjanjian News START.
tulis komentar anda