Mengapa Palestina Bersedia Menerima Pengungsi Yahudi yang Diusir Adolf Hitler? Ini Jawabannya
Rabu, 21 September 2022 - 19:34 WIB
TEPI BARAT - Holocaust merupakan peristiwa besar sekaligus kejam yang terjadi di tahun 1933 sampai 1945. Peristiwa ini didalangi rezim Nazi Jerman Adolf Hitler.
Melansir laman History, Hitler melihat orang Yahudi merupakan ras lebih rendah dan menjadi ancaman untuk kemurnian ras Jerman.
Maka dari itu, selama bertahun-tahun orang Yahudi mendapat penyiksaan dan dibantai dalam peristiwa Holocaust.
Di tahun 1930-an, setidaknya ada lebih 60 ribu orang Yahudi yang bermigrasi ke Palestina. Sejumlah orang Yahudi pergi ke Palestina secara diam-diam atau dikenal dengan aliyah.
Sebab, jika ketahuan, mereka akan dilenyapkan. Merujuk pada perjanjian Haavara atau perjanjian transfer, orang-orang Yahudi bisa melarikan diri dari penganiayaan Hitler dan rezimnya.
Orang-orang Yahudi juga bisa menyelamatkan sebagian harta bendanya dengan cara melepaskannya sebelum hijrah.
Nantinya, harta itu bisa dialihkan ke Palestina dan diperoleh kembali sebagai barang ekspor Jerman.
Melansir laman History, Hitler melihat orang Yahudi merupakan ras lebih rendah dan menjadi ancaman untuk kemurnian ras Jerman.
Maka dari itu, selama bertahun-tahun orang Yahudi mendapat penyiksaan dan dibantai dalam peristiwa Holocaust.
Di tahun 1930-an, setidaknya ada lebih 60 ribu orang Yahudi yang bermigrasi ke Palestina. Sejumlah orang Yahudi pergi ke Palestina secara diam-diam atau dikenal dengan aliyah.
Sebab, jika ketahuan, mereka akan dilenyapkan. Merujuk pada perjanjian Haavara atau perjanjian transfer, orang-orang Yahudi bisa melarikan diri dari penganiayaan Hitler dan rezimnya.
Orang-orang Yahudi juga bisa menyelamatkan sebagian harta bendanya dengan cara melepaskannya sebelum hijrah.
Baca Juga
Nantinya, harta itu bisa dialihkan ke Palestina dan diperoleh kembali sebagai barang ekspor Jerman.
tulis komentar anda