Libatkan Jet F-16 AS, Taiwan Simulasikan Respons Invasi China

Kamis, 02 Juli 2020 - 21:25 WIB
Simulasi respons militer Taiwan terhadap invasi China dalam latihan perang pada Kamis (2/7/2020). Foto/Military News Agency/Focus Taiwan
TAICHUNG - Latihan anti-pendaratan besar-besaran yang mensimulasikan respons Taiwan terhadap invasi China digelar di pusat Kota Taichung pada hari Kamis (2/7/2020). Simulasi yang melibatkan jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) ini bagian dari latihan live-fire (tembakan langsung) menjelang latihan militer tahunan Han Kuang.

Militer Taipei mensimulasikan invasi militer Beijing melalui laut yang diperagakan di Pantai Jianan di mulut Sungai Dajia, Taiwan tengah. (Baca: Taiwan Tembakkan 2 Rudal, China Kirim Pesawat Perang )

Berbagai sistem senjata utama angkatan bersenjata pulau tersebut dikerahkan, termasuk jet tempur F-16 buatan AS sebagai Indigenous Defense Fighters (IDFs), fregat kelas Knox, dan sistem peluncuran roket multi-artileri Thunderbolt-2000 untuk mencegah pasukan agresor.



Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan yang dikutip Focus Taiwan, helikopter AH-1W Cobra, AH-64E Apache dan OH-58D juga mengambil bagian. Tak ketinggalan, tank M60A3, kendaraan lapis baja CM-34 Clouded Leopard beroda delapan dan sejumlah artileri Howitzer self-propelled ikut meramaikan simulasi perang.

Pada 16 Juli mendatang, militer Taipei menggelar latihan perang tahunan Han Kuang yang akan berlangsung selama beberapa hari. Itu merupakan latihan perang tahunan paling penting di pulau yang memerintah sendiri tersebut.

Rangkaian latihan perang yang melibatkan semua cabang militer, diadakan dalam dua tahap setiap tahun. Tahap pertama terdiri dari latihan perang yang terkomputerisasi, sementara yang kedua adalah latihan menembak langsung selama lima hari yang diadakan di berbagai wilayah di pulau tersebut. (Baca juga: Punya Rudal Anti-Kapal, China Tak Takut 3 Kapal Induk AS )

Taiwan pisah dari China dalam perang saudara tahun 1949 atau setelah Perang Dunia II berakhir. Sejak itu, pulau Taiwan memerintah sendiri atau menjadi negara dengan nama Republik China dan saat ini dipimpin Presiden Tsai Ing-wen. AS menjadi pendukung utama pulau ini sebagai pemasok senjata utama.

Namun, China masih menganggap pulau itu sebagai provinsinya dan bertekad merebut kembali, termasuk dengan kekuatan militer jika perlu. Dalam beberapa pekan terakhir, pesawat-pesawat tempur Beijing kerap menyerbu Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More