Xi Jinping: China Akan Bekerja dengan Rusia sebagai Kekuatan Besar
Jum'at, 16 September 2022 - 08:46 WIB
SAMARKAND - Presiden Xi Jinping mengatakan China akan bekerja dengan Rusia untuk mengambil tanggung jawab sebagai kekuatan besar.
Itu disampaikan Xi Jinping kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis di KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand.
“China bersedia melakukan upaya dengan Rusia untuk mengambil peran kekuatan besar, dan memainkan peran pemandu untuk menyuntikkan stabilitas dan energi positif ke dunia yang diguncang oleh gejolak sosial,” kata Xi kepada Putin.
Sementara itu, Putin memuji "hubungan multifaset” yang telah dijalin kedua negara, khususnya hubungan perdagangan.
Pemimpin Rusia itu menegaskan dukungan Moskow untuk kebijakan "Satu China" Beijing dan mengecam upaya provokasi oleh Amerika Serikat di dalam dan sekitar Taiwan.
"Secara keseluruhan saya harus mengatakan bahwa upaya untuk menciptakan dunia unipolar akhir-akhir ini sangat buruk dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar negara di planet ini," kata Putin.
Pemimpin Kremlin tersebut juga berterima kasih kepada China atas kerja samanya di panggung kebijakan luar negeri.
“Kami sangat menghargai pendekatan yang seimbang dari teman-teman China kami dalam hal krisis Ukraina,” katanya.
Dia mengakui bahwa China mungkin memiliki pertanyaan dan kekhawatiran tentang masa depan konflik. Namun, Putin berjanji untuk menjelaskan semuanya secara rinci lagi.
“Organisasi ini mencakup negara-negara dengan tradisi budaya dan peradaban yang berbeda, pedoman kebijakan luar negeri dan model pembangunan nasional. Namun, membangun kerja di atas prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan, menghormati kedaulatan satu sama lain dan penolakan untuk campur tangan dalam urusan internal memungkinkan untuk mengubah organisasi ini menjadi mekanisme yang efektif untuk kerja sama multilateral," papar Putin, seperti dikutip Russia Today.
SCO telah bertemu selama lebih dari dua dekade dan menyatukan hampir setengah populasi planet ini, yang mencakup delapan negara dengan wilayah yang mencakup lebih dari setengah wilayah dunia.
Itu disampaikan Xi Jinping kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis di KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand.
“China bersedia melakukan upaya dengan Rusia untuk mengambil peran kekuatan besar, dan memainkan peran pemandu untuk menyuntikkan stabilitas dan energi positif ke dunia yang diguncang oleh gejolak sosial,” kata Xi kepada Putin.
Sementara itu, Putin memuji "hubungan multifaset” yang telah dijalin kedua negara, khususnya hubungan perdagangan.
Pemimpin Rusia itu menegaskan dukungan Moskow untuk kebijakan "Satu China" Beijing dan mengecam upaya provokasi oleh Amerika Serikat di dalam dan sekitar Taiwan.
"Secara keseluruhan saya harus mengatakan bahwa upaya untuk menciptakan dunia unipolar akhir-akhir ini sangat buruk dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar negara di planet ini," kata Putin.
Pemimpin Kremlin tersebut juga berterima kasih kepada China atas kerja samanya di panggung kebijakan luar negeri.
“Kami sangat menghargai pendekatan yang seimbang dari teman-teman China kami dalam hal krisis Ukraina,” katanya.
Dia mengakui bahwa China mungkin memiliki pertanyaan dan kekhawatiran tentang masa depan konflik. Namun, Putin berjanji untuk menjelaskan semuanya secara rinci lagi.
“Organisasi ini mencakup negara-negara dengan tradisi budaya dan peradaban yang berbeda, pedoman kebijakan luar negeri dan model pembangunan nasional. Namun, membangun kerja di atas prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan, menghormati kedaulatan satu sama lain dan penolakan untuk campur tangan dalam urusan internal memungkinkan untuk mengubah organisasi ini menjadi mekanisme yang efektif untuk kerja sama multilateral," papar Putin, seperti dikutip Russia Today.
SCO telah bertemu selama lebih dari dua dekade dan menyatukan hampir setengah populasi planet ini, yang mencakup delapan negara dengan wilayah yang mencakup lebih dari setengah wilayah dunia.
(min)
tulis komentar anda