8 Rudal Jelajah Rusia Targetkan Stasiun Hidrolik, Kota di Ukraina Terancam Banjir
Kamis, 15 September 2022 - 07:39 WIB
KIEV - Seorang pejabat senior Kiev mengatakan Rusia telah menembakkan delapan rudal jelajah yang menargetkan stasiun hidrolik di salah satu kota terbesar di Ukraina . Serangan ini bisa menyebabkan banjir besar.
Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menulis di Telegram bahwa delapan misil musuh ditembakkan ke stasiun hidrolik di Kryvyi Rih, Ukraina tengah. Menyebutnya sebagai "tindakan teroris", dia mem-posting video yang menunjukkan air mengalir deras.
Tidak ada korban yang dilaporkan. Kryvyi Rih, salah satu dari 10 kota terbesar di Ukraina berdasarkan jumlah penduduk, terletak di selatan Kiev dan barat Zaporizhzhia.
"Tujuannya jelas—upaya untuk menciptakan situasi darurat," tulis Tymoshenko.
"Tidak penting bagi mereka apakah orang akan tetap tanpa air atau apakah kota akan terendam air," ujarnya, seperti dikutip Newsweek, Kamis (15/9/2022).
Dia mengatakan Rusia berusaha membuat Ukraina panik, menginstruksikan warga untuk tetap tenang saat pekerjaan sedang dilakukan untuk memperbaiki situs tersebut.
Dalam sebuah posting Instagram, Zelensky mengulangi klaim tekanan musuh untuk menyebabkan perselisihan di Ukraina. "Yang dapat dilakukan oleh penjajah hanyalah menabur kepanikan, menciptakan keadaan darurat yang berpotensi membuat orang-orang tanpa cahaya, panas, air, dan makanan," tulis Zelensky.
"Negara teroris terus berperang melawan penduduk sipil. ... Bisakah itu menghancurkan kita? Tidak sama sekali," lanjut dia.
Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menulis di Telegram bahwa delapan misil musuh ditembakkan ke stasiun hidrolik di Kryvyi Rih, Ukraina tengah. Menyebutnya sebagai "tindakan teroris", dia mem-posting video yang menunjukkan air mengalir deras.
Tidak ada korban yang dilaporkan. Kryvyi Rih, salah satu dari 10 kota terbesar di Ukraina berdasarkan jumlah penduduk, terletak di selatan Kiev dan barat Zaporizhzhia.
"Tujuannya jelas—upaya untuk menciptakan situasi darurat," tulis Tymoshenko.
"Tidak penting bagi mereka apakah orang akan tetap tanpa air atau apakah kota akan terendam air," ujarnya, seperti dikutip Newsweek, Kamis (15/9/2022).
Dia mengatakan Rusia berusaha membuat Ukraina panik, menginstruksikan warga untuk tetap tenang saat pekerjaan sedang dilakukan untuk memperbaiki situs tersebut.
Dalam sebuah posting Instagram, Zelensky mengulangi klaim tekanan musuh untuk menyebabkan perselisihan di Ukraina. "Yang dapat dilakukan oleh penjajah hanyalah menabur kepanikan, menciptakan keadaan darurat yang berpotensi membuat orang-orang tanpa cahaya, panas, air, dan makanan," tulis Zelensky.
"Negara teroris terus berperang melawan penduduk sipil. ... Bisakah itu menghancurkan kita? Tidak sama sekali," lanjut dia.
tulis komentar anda