AS akan Cairkan Dana Afghanistan yang Dibekukan Sebesar Rp52 Triliun

Kamis, 15 September 2022 - 01:12 WIB
Pada Februari, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk menyisihkan setengah dari dana Afghanistan yang disita yang dipegang lembaga-lembaga AS “untuk kepentingan rakyat Afghanistan,” sementara setengah lainnya ditahan dalam kasus pengadilan federal yang melibatkan para korban serangan 9/11.

Namun, masyarakat internasional mengecam pemerintah Biden karena menahan dana Afghanistan.

Banyak pihak berpendapat langkah AS merupakan pukulan bagi warga Afghanistan biasa yang sudah terhuyung-huyung dalam kelaparan dan kemiskinan yang meluas.

AS telah mengabaikan kritik karena bertanggung jawab atas krisis ekonomi di Afghanistan. Washington justru bersikeras negara-negara lain seperti Rusia tidak berbuat cukup untuk membantu memulihkan ekonomi Afghanistan, yang mengalami keruntuhan setelah Washington dan sekutunya tiba-tiba menarik pasukan mereka musim panas lalu.

Utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia telah membalas pernyataan tersebut, menuduh Washington dengan sinis.

“Kami diminta untuk mengeluarkan dompet kami untuk membangun kembali negara yang ekonominya hampir hancur oleh pendudukan 20 tahun oleh AS dan NATO,” tegas Nebenzia bulan lalu.

Nebenzia bersikeras AS harus menanggung beban atas kegagalan pendudukannya di Afghanistan hingga Taliban dapat dengan mudah berkuasa lagi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More